Pegadaian Buka-bukaan soal Tantangan untuk Meningkatkan Literasi Segmen Mikro

Pegadaian Buka-bukaan soal Tantangan untuk Meningkatkan Literasi Segmen Mikro
Pegadaian menyebut ada beberapa tantangan yang dihadapi dalam meningkatkan literasi keuangan.Foto Yessy Artada/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Teknologi Informasi dan Digital PT Pegadaian Teguh Wahyono mengingatkan ada beberapa tantangan yang dihadapi dalam meningkatkan literasi keuangan.

Beberapa di antaranya adalah kurangnya kesadaran, kesulitan dalam pemenuhan layanan keuangan, serta produk dan layanan keuangan yang rumit.

Oleh karena itu, dia menilai ekosistem ultra mikro memainkan peran penting dalam meningkatkan lanskap segmen ultra mikro di Indonesia, salah satunya seperti Holding BUMN Ultra Mikro (UMi).

Pasalnya, ekosistem ini akan membantu meningkatkan literasi keuangan dan literasi digital untuk mentransformasi kebiasaan masyarakat menjadi cashless society.

"Ekosistem ultra mikro akan membantu dalam perjalanan mengangkat status sosial ekonomi segmen ultra mikro menuju segmen mikro," ujar Teguh dalam acara Indonesia Financial literacy Conference, yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat.

Adapun Holding BUMN UMi sebagai ekosistem ultra mikro di Indonesia yang terdiri dari Pegadaian, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menargetkan 30 juta pemilik bisnis ultra mikro akan terdigitalisasi di tahun 2024, inklusi keuangan bisa mencapai 90 persen, serta outstanding pembiayaan ultra mikro mencapai Rp 230 triliun.

Teguh mengungkapkan seluruh target tersebut akan dicapai melalui beberapa tahap yakni pemberdayaan, integrasi, dan kelulusan.

Pada tahap pemberdayaan, PNM akan memberdayakan perempuan kurang mampu melalui pembiayaan berbasis kelompok untuk menjadi pemilik usaha mandiri.

Direktur Teknologi Informasi dan Digital PT Pegadaian Teguh Wahyono mengingatkan ada beberapa tantangan yang dihadapi dalam meningkatkan literasi keuangan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News