Pegancam Bom Pesawat Malaysia Mulai Disidangkan di Melbourne

Konsultan psikiatris Andrew Carroll memberi keterangan ahli bahwa sabu jelas memicu episode psikotik ini.
Marsh mengatakan tindakan kliennya itu tidak direncanakan sama sekali.
"Namun ini tidak mengurangi fakta bahwa kejadian itu pasti menakutkan bagi penumpang," katanya.
Marsh menambahkan kliennya merasakan tekanan untuk berhasil dengan studinya di Australia setelah keluarganya menjual tanah di kampungnya untuk membiayai sekolahnya.
Dia mengatakan Marks mengalami stres, kesepian dan dalam situasi tertekan dan harapan untuk berhasil.
Keluarga terdakwa di Kolombo sangat terpukul dan sangat malu dengan perbuatan Marks tersebut.
Dia terancam hukuman 20 tahun penjara dalam pembacaan vonis pada Juni mendatang.
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Delapan Orang Tewas Setelah Serangan India ke Pakistan
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM