Pegiat Wastra Hingga Penari Kampanyekan Kolaborasi
Hal senada dikatakan Emma Wuryandari, salah satu pendiri Baik Batik yang juga guru tari sanggar Huma Rhumil. Menurutnya, bergiat dalam seni itu tidak perlu sekat, tidak perlu dikotak-kotakan.
“Jadi, mari bersinergi, berkolaborasi dalam semangat mencintai budaya, mencintai seni dan mencintai Indonesia," ujarnya.
Bertempat di Secret Garden Art Space Cinangka, para pegiat wastra memperagakan batik sebagai upaya mengajak generasi muda untuk turut melestarikan kain-kain tradisi atau wastra nusantara.
Para penari dari sanggar Huma Rhumil menampilkan tarian lirilir yang di iringi tembang dengan judul yang sama. Pada waktu yang bersamaan, seniman lukis Damianus S.Wibowo membuat sktesta para penari secara langsung di lokasi kegiatan. (jlo/jpnn)
Para pegiat wastra, penari, seniman lukis, hingga musikus mengampanyekan pentingnya kolaborasi bagi perempuan sebagaimana filosofi batik.
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- Kemendikbudristek & Go Study China Berkolaborasi, Dirjen Kiki: Harus Saling Mendukung
- 2Madison Gallery Jadi Wadah Seniman Lokal Pamerkan Karyanya
- Uni-Charm Aktif Dukung Wanita Indonesia untuk Aktualisasikan Potensi Demi Tingkatan Peranan
- AIA & Kreaby Luncurkan Kamus Asuransi, Dukung Inklusivitas, Berdayakan Seniman
- Mantap! Tiga Kementerian & Bank Mandiri Berkolaborasi Pangkas Transaksi di Pelabuhan
- Satgas UU Cipta Kerja Gelar Workshop Bersama IWAPI di Hari Perempuan Internasional