Pejabat Kemendikbudristek: Kurikulum Merdeka Bukan Mempersulit Guru, tetapi..
jpnn.com, JAKARTA - Kurikulum Merdeka telah diimplementasikan oleh lebih dari 140 ribu sekolah.
Kurikulum Merdeka yang dikembangkan untuk mendukung pemulihan pembelajaran ini dinilai lebih fleksibel, berfokus pada materi esensial, dan memberikan ruang lebih besar pada pengembangan karakter serta kompetensi peserta didik.
Pelaksana tugas Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran (Puskurjar) Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Zulfikri Anas mengatakan Kurikulum Merdeka bukan sekadar perubahan dokumen dan administrasi.
Namun, lebih kepada peningkatan kualitas belajar peserta didik dan meningkatkan kualitas hubungan guru dengan para peserta didiknya.
“Penekanannya di sini adalah seberapa jauh terjadinya perubahan proses belajar supaya penuntasan penyampaian materi sekarang lebih kepada pelayanan terhadap anak sehingga setiap anak dapat menemukan cara terbaik bagi dirinya untuk tumbuh dan berkembang,” tegasnya, Senin (30/1).
Lebih lanjut Zulfikri menyampaikan bahwa sebetulnya Kurikulum Merdeka bukan untuk mempersulit guru, tetapi mempermudah proses pembelajaran.
Harapannya para guru bisa mewujudkan suasana belajar yang interaktif, bermakna, mendalam, dan si anak merasa menemukan dunia belajarnya di sekolah.
Zulfikri berpesan bahwa nakhoda yang tangguh tidak pernah lahir dari laut yang tenang.
Pejabat Kemendikbudristek menyampaikan sebetulnya Kurikulum Merdeka bukan mempersulit guru, tetapi..
- Forum CSR Dukung Program Kosabangsa yang Diinisiasi Kemendikbudristek
- Krisis Guru Mengancam, Kemendikbudristek Didesak Maksimalkan Sertifikasi
- Menteri Nadiem: Kuatkan & Majukan Pendidikan Vokasi
- Tingkatkan Kualitas Pendidikan, YPA-MDR & Pemkab Kutai Barat Teken Kerja Sama
- Kao Indonesia & Kemendikbudristek Berkolaborasi di Gerakan Sekolah Sehat
- Dirjen Nunuk Sedih PPPK 2024 Tidak Bisa Mengakomodasi Seluruh Honorer