Pekan Florikultura Juga di Tomohon

Pekan Florikultura Juga di Tomohon
Seorang pengunjung, Pretty Mamonto memperhatikan tanaman hias yang menang lomba. Foto Yuyung Abdi
TOMOHON – Pelaksanaan even Tomohon Flower Festival (TFF) 2008 juga dibarengi dengan even nasional yang lain yaitu Pekan Florikultura Nasional (PFN) III. Kegiatan ini merupakan agenda rutin tahunan departemen pertanian pusat yang sudah dilaksanakan hingga kali kedua.

Setelah sebelumnya dilaksanakan di Semarang dan Mataram, tahun ketiga ini Tomohon di dapuk menjadi tuan rumah. ’’Pelaksanaan PFN sengaja dilakukan berdekatan dengan TFF 2008,’’ ujar Vonny Pontoh, koordinator seksi pameran, bursa dan lomba TFF 2008 dan PFN III.

’’Selain untuk menyemarakkan kegiatan TFF 2008 ini juga untuk memperlihatkan kepada masyarakat bahwa pemerintah pusat maupun daerah mempunyai komitmen tinggi membangun industri florikultura di Indonesia,’’ imbuh Vonny.   

PFN III yang dihelat 2-6 Juli itu meliputi pelbagai kegiatan. Beberapa di antaranya merupakan hasil kerjabareng dengan TFF 2008. Salah satu di antaranya adalah pameran hias yang digelar di depan komplek kantor walikota Tomohon lama. Pameran ini diikuti perwakilan dari seluruh provinsi di Indonesia dan para pelaku industri florikultura di Indonesia. Mereka menampilkan ciri khas atau produk tanaman ungggulan yang ada di daerahnya masing-masing.  

Departemen Pertanian dan Peternakan Kabupaten Tangerang misalnya mengandalkan anggrek dalam kegiatan tersebut. ’’Anggrek memang menjadi budidaya unggulan kabupaten Tangerang. Terutama di Kecamatan Setu. Budidaya tanaman anggrek di sana meliputi lima wilayah,’’ ucap M Faridzal Kepala Unit Pelayanan Teknis Tanaman Hias Dinas Pertanian dan Peternakan Kabuaten Tangerang. Karena itu untuk memberdayakan hasil para petani, seluruh tanaman anggrek yang dipamerkan di sana merupakan budidaya petani lokal Tangerang.

Tak hanya menonjolkan tanaman, stan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Tangerang juga tampak semarak dengan hiasan. Area stand dihias dengan miniatur tempat penyimpanan beras khas masyarakat Badui. Miniatur tersebut serupa seperti rumah panggung yang terbuat dari kayu dan beratap sabut. Sementara di bagian yang lain tampak miniatur kincir air yang juga kerap digunakan masyarakat Badui.

Pada pameran itu anggrek memang menjadi favorit. Selain kabupaten Tangerang, tak sedikit stan yang juga menonjolkan anggrek sebagai komoditas unggulan. Seperti halnya stan Papua Barat. Aneka anggrek menawan dipamerkan. ’’Semuanya jenis lokal dan merupakan hasil dari hutan pedalaman Papua,’’ jelas Isak E H Waramuri perwakilan dari Papua Barat.  

Pengunjung juga disuguhi bermacam tetumbuhan langka seperti Queen Sarai. Tanaman yang berasal Minahasa Selatan ini merupakan sejenis tanaman hias yang berbuah. Bentuk daunnya serupa sansivera, tegak dan kaku. Hanya pada sisi-sisi tanamannya di tumbuhi buah kecil-kecil. ’’Buahnya tidak akan layu hingga satu tahun,’’ ujar Noldy perwakilan dari stan Kabupaten Minahasa Selatan.

TOMOHON – Pelaksanaan even Tomohon Flower Festival (TFF) 2008 juga dibarengi dengan even nasional yang lain yaitu Pekan Florikultura Nasional

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News