Pekan Gawai Dayak 2018, tak Ada Lagi Lomba Tangkap Babi

Pekan Gawai Dayak 2018, tak Ada Lagi Lomba Tangkap Babi
Andreas Lani memperlihatkan izin kegiatan PGD 2018 yang diberikan kepolisian, ketika menggelar konfrensi pers di Rumah Radakng, Jalan Sultan Syahrir, Pontianak, Sabtu (12/5). Foto: Andi Ridwansyah/Rakyat Kalbar

"Mereka yang kita undang bukan Paslon, tapi perorangan yang merupakan pejabat dan mantan pejabat kabupaten/kota yang berada di Kalbar," tuturnya.

Wakil Ketua III Bidang Acara Panitia PGD, Soeryamassoeka menjelaskan, tahun ini pihaknya mengangkat nuansa budaya Dayak Kabupaten Sintang. Mulai dari upacara penyambutan tamu, tari kolosal, motif pada baliho dan banner mengangkat budaya Dayak Sintang. Rangkaian kegiatan sudah dimulai sejak beberapa hari sebelumnya. “Tanggal 15 Mei akan dilakukan teknical meeting di Rumah Radakng,” ucapnya.

Tanggal 17 Mei dilakukan pembekalan materi bagi Bujang dan Dara Gawai. Keesokan harinya ziarah ke makam tokoh-tokoh dan aktivis Dayak yang dilanjutkan dengan Anjangsana ke Panti Jompo Merry Joseph di Jalan 28 Oktober.

Selanjutnya 19 Mei akan diadakan upacara Ngampar Bide guna meminta restu leluhur demi kesuksesan acara dan Misa Syukur secara Agama Khatolik yang dipimpin Uskup Agung Pontianak.

Sedangkan untuk kegiatan perlombaan sama seperti tahun sebelumnya. Hanya saja, tahun ini untuk lomba menangkap babi ditiadakan. "Kita bertoleransi kepada saudara kami Panitia PGD yang beragama muslim, karena tidak semua panitia beragama Kristen dan Katolik," paparnya.

Dijelaskannya, pihak panitia telah menghubungi Sekretariat Negara untuk mengundang Presiden RI Joko Widodo untuk hadir dalam pembukaan Pekan Gawai Dayak. “Hingga saat ini kita masih menunggu konfirmasi dari Sekretariat Negara,” tutup Soeryamassoeka. (and/arm)

 


Pekan Gawai Dayak 2018 hanya berlangsung lima hari, guna menghormati bulan Ramadan dan bersamaan jelang Pilkada serentak.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News