Pelajar Gantung Diri Diduga Idap Asfiksia Autoerotik

Kami tidak menjustifikasi ini benar atau salah," ucap polisi yang sudah menerbitkan sebuah buku berjudul TKP Bicara tersebut.
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Silitonga berharap, kasus tersebut menjadi pembelajaran buat semua.
"Kami berharap ada pengawasan orang tua terhadap perkembangan anaknya yang beranjak dewasa," kata Shinto.
Kemarin Jawa Pos mendatangi kediaman korban di Perumahan Wiguna Tengah Gang VIII/31.
Namun, pihak keluarga enggan berkomentar mengenai hasil otopsi tersebut. Mereka beralasan keluarga masih berduka.
"Tidak Mas. Kami sudah tidak melayani wawancara," tutur seorang perempuan berkerudung yang keluar dari rumah.
Secara terpisah, psikiater National Hospital dr Aimee Nugroho SpKJ mengatakan bahwa penderita asfiksia autoerotika jarang berkonsultasi ke medis.
Gangguan seksual itu termasuk dalam golongan parafilia atau perilaku seksual yang objek seksualnya tidak biasa.
Tim Inafis Polrestabes Surabaya membutuhkan waktu sekitar tiga jam untuk mengotopsi jenazah PAR.
- Buruh Harian di Ogan Ilir Tewas Gantung Diri, Tinggalkan Surat Wasiat Begini
- Keluarga Sebut Ada Kejanggalan di Kasus Bunuh Diri Fransiska, Polisi Bereaksi Begini
- Ini Kejanggalan Kematian Wanita di Makassar
- Polisi Usut Kejanggalan Kasus Wanita Gantung Diri di Makassar
- Stres karena Sering Sakit Maag, Pria ini Gantung Diri di Tower Sutet
- Haikal Gantung Diri di Rumah, Pakaian yang Dipakai Karate dengan Sabuk Hitam