Pelajar: Kami Enggak Mau Nama SMK Jelek karena Terprovokasi Demo

Pelajar: Kami Enggak Mau Nama SMK Jelek karena Terprovokasi Demo
Aksi damai pelajar di Semarang, Jateng. Foto: Instagram

jpnn.com, SEMARANG - Puluhan siswa SMK di Semarang menggelar aksi damai, di depan Kantor Gubernur Jateng, Senin (19/10). Para pelajar ini menolak keras demo anarkis dan provokasi terhadap pelajar untuk terlibat dalam demo.

Para siswa SMK yang terdiri dari SMK 4 dan 10 Semarsng, memulai aksi dengan longmarch dari Taman Indonesia Kaya. Mereka kemudian mengitarj jalan Pahlawan dan berhenti di depan kantor Gubernur Jateng.

Di depan Kantor Gubernur Jateng, para siswa bergantian melakukan aksi. Mulai dari Drum Coprs SMK 10, Tari gerakan cuci tangan dan rebana dari SMK 4 Semarang.

Siswi SMK 10, Delisya, menegaskan dirinya sama sekali tak setuju dengan aksi anarkisme dalam demo yang melibatkan pelajar. Delisya menyayangkan, pihak-pihak yang telah memprovokatori.

“Saya prihatin dengan para pelajar yang diprovokasi ikut demo. Seharusnya pelajar bisa menggunakan cara yang lebih cerdas lagi seperti ini,” ucap Delisya.

Senada dengan Delisya, Siswa kelas XII SMK 10 Semarang, Irvan Rizki juga menolak keras provokasi terhadap pelajar untuk ikut serta dalam aksi anarkis yang justru hanya merugikan mereka sendiri.

“Kami nggak mau nama SMK akhirnya jadi jelek karena pelajarnya terprovokasi ikut demo,” katanya.

Sementara itu Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, Sudarto, secara tegas menolak aksi anarkisme dan provokasi terhadap siswa atau pelajar. Sudarto sebagai anggora Komite sekaligus wali murid menyesalkan aksi demo yang ternyata melibatkan banyak siswa.

Puluhan pelajar SMK di Semarang menggelar aksi damai hari ini di depan Kantor Gubernur Jateng.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News