Pelajar Mengaku Diperas Kepsek

Pelajar Mengaku Diperas Kepsek
Pelajar Mengaku Diperas Kepsek
Jumlah siswa kelas tiga SMAN Lurasik yang namanya sudah terdaftar untuk mengikuti UN sebanyak 176 orang. Dengan demikian, uang yang terkumpul masih tersisah 15.840. Parahnya lagi, ternyata jumlah copyan buku yang disediakan tidak sebanyak dengan jumlah siswa yang mengumpulkan uang. "Setelah kami hitung, ternyata jumlah uangnya melebihi jumlah buku. Selama ini kami mau omong tapi takut nanti ditekan oleh Pak Bene (Kepsek, Red),"ujar pelajar kelas tiga SMAN Lurasik tersebut.

Para pelajar SMAN Lurasik ini justru secara blak-blakan mengakui perbuatan Kepala Sekolah mereka sebenarnya sudah mendapatkan protes dari kalangan pelajar kelas III yang akan segera menghadapi UN. Namun ketika tahu bahwa para siswa akan protes, Kepala SMAN Lurasik justru mencegah niat para pelajar.Beberapa guru bahkan ikut mengungkap niat buruk tersebut. Para guru SMAN Lurasik tersebut secara tegas mengaku perbuatan kepala sekoah ini bukan baru pertama kali dilakukan, namun sudah berulang kali namun hanya tidak pernah terungkap.

Terpisah, Kepala SMAN Lurasik, Benediktus Amleni ketika dikonfirmasi soal tudingan para pelajar kelas III dan para guru terkait adanya pengumpulan uang untuk pengadaan buku persiapan UN justru ragu-ragu memberikan penjelasan. Diakuinya, sebelum dilakukan pengumpulan uang sudah dilakukan rapat kesepakatan bersama para orang tua pelajar kelas III.

"Sebelumnya kita sudah lakukan rapat bersama para orang tua pelajar dan semuanya menyetujui. Siapa pelajar dan juga guru yang melakukan protes seperti itu,"kata Benediktus.

KEFAMENANU, -Momen persiapan menghadapi Ujian Nasional (UN) selalu saja dimanfaatkan beberapa oknum kepala sekolah untuk menarik upeti secara tidak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News