Pelaku Bom Bunuh Diri di Pakistan Mahasiswi S2, Tinggalkan Anak demi Serang China

Pelaku Bom Bunuh Diri di Pakistan Mahasiswi S2, Tinggalkan Anak demi Serang China
Warga negara China staf pengajar Institut Konfusius tewas dalam serangan bom bunuh diri di Universitas Karachi, Pakistan, Selasa (26/4). Foto: ANTARA/Reuters/Akhtar Soomro/as

jpnn.com, KARACHI - Perempuan pelaku bom bunuh diri yang menewaskan tiga guru China di Pakistan adalah seorang mahasiswi program pascasarjana yang melakukan aksinya atas nama pemberontak separatis, kata pejabat Pakistan, Rabu.

Pelaku yang berusia 30 tahun telah mendaftar ke program pascasarjana beberapa bulan sebelum melakukan serangan itu.

Ledakan pada Selasa itu menghancurkan sebuah kendaraan di depan Institut Konfusius, pusat bahasa dan kebudayaan China di Universitas Karachi, menewaskan dirinya, tiga guru China dan seorang sopir Pakistan.

Insiden itu adalah serangan besar pertama tahun ini terhadap warga negara China, sekutu lama Pakistan, dan mengundang kecaman Beijing.

Kelompok separatis Tentara Pembebasan Baloch (BLA), yang bermarkas di provinsi barat daya Balochistan, mengatakan ibu dua anak itu, seorang sarjana ilmu hewan, telah menawarkan diri menjadi pelaku serangan terhadap China. BLA menentang proyek-proyek investasi China di Balochistan.

"Tentara Pembebasan Baloch sekali lagi memperingatkan China untuk segera menghentikan proyek eksploitasinya… Jika tidak, serangan kami berikutnya akan lebih keras," kata BLA dalam sebuah surel.

Pemberontak separatis Baloch telah berperang untuk mendapatkan jatah lebih besar atas sumber daya alam di provinsi itu selama puluhan tahun. Mereka memfokuskan serangan pada proyek gas cair, infrastruktur dan pasukan keamanan.

Namun dalam beberapa tahun terakhir, mereka telah menyerang proyek dan pekerja China.

Serangan bom bunuh diri di Universitas Karachi, Pakistan, adalah peringatan untuk China. Siapakah pelakunya?

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News