Pelaku Gendam Batal Lolos Karena ada Perbaikan Jembatan

Pelaku Gendam Batal Lolos Karena ada Perbaikan Jembatan
Pelaku yang sudah diamankan di kantor polisi. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, SIDOARJO - Nasib sial dialami Nurhasan dan Husen warga Pasuruan, usai melakukan tindakan gendam ke seorang warga di Tulangan. Mereka tertangkap warga dan menjadi bulan-bulanan. Sementara satu pelaku lain berinisial M berhasil kabur.

Tidak hanya menghajar dua tersangka, mobil Daihatsu Xenia yang mereka pakai tidak luput dari sasaran emosi warga. Mobil nopol N 1493 WK itu pun berantakan. Kacanya pecah. Beberapa sisi kendaraan juga remuk. Beruntung, petugas cepat datang sehingga pelaku bisa diselamatkan.

Kejadiannya berlangsung sekitar pukul 11.00. Yang menjadi korban adalah Siti Fatimah. Awalnya, perempuan 53 tahun itu mengayuh sepeda pancal. Eh, di tengah jalan, Fatimah dihentikan para pelaku. Fatimah tidak curiga ketika M, pelaku yang berhasil kabur, berpura-pura menanyakan alamat.

Nah, di sela-sela obrolan tersebut, pelaku mulai melancarkan jurus gendamnya. Mereka meminta Fatimah masuk ke mobil. Lalu, M menyebut ada kiai di mobilnya. Kiai palsu yang diperankan Nurhasan mulai melaksanakan perannya. Dia berlagak bisa menerawang kondisi kesehatan korban. Lelaki 51 tahun itu menyatakan, Fatimah sedang mengidap suatu penyakit.

Fatimah mengangguk. Dia memang memiliki riwayat hipertensi. Nurhasan semakin mendapat kesempatan. Warga asal Desa Plinggisan, Kraton, Pasuruan, tersebut meminta korban melepas perhiasan emas yang dipakai. Mulai cincin, anting, sampai kalung. Alasannya, pengobatan dapat berjalan dengan lancar. Total berat perhiasan itu 9 gram. Lalu, pelaku membungkus perhiasan emas tersebut dengan menggunakan tisu.

Sejurus kemudian, Fatimah diminta keluar dari mobil dan diberi bungkusan tisu. Beberapa saat berselang, dia tersadar bahwa isinya bukan perhiasan, melainkan kerikil. ''Korban memberi tahu ibu-ibu di sekitar lokasi,'' ungkap Kepala Desa Kenongo Mohammad Husen.

Kejadian yang menimpa Fatimah menyebar dengan cepat. Belasan orang berkumpul. Mereka kemudian mencegat mobil pelaku. Sebab, jalur pelariannya tidak mudah karena ada perbaikan jembatan. ''Mobil pasti putar balik,'' ungkapnya.

Massa yang menunggu para pelaku kembali tidak butuh komando saat melihat mobil pelaku. Mereka mencegat mobil pelaku, lalu merusaknya. Semua penumpang di mobil tersebut diminta turun. Pelaku panik. Ketiganya berusaha kabur. Namun, hanya M yang berhasil melarikan diri. Nurhasan dan Husen, pelaku lain yang berperan sebagai sopir, tertangkap. Bak....bukkk!!! warga menjadikan keduanya sebagai sansak hidup.

Tidak lama kemudian, petugas datang ke TKP. Dua pelaku yang babak belur dievakuasi dan dibawa ke RS Siti Fatimah, Tulangan. ''Satu pelaku yang kabur masih dalam pengejaran,'' ujar Kapolsek Tulangan AKP Nadzir Syah Basri.

Kepada petugas, Nurhasan yang menjadi otak komplotan mengaku bahwa aksi bermodus gendam itu bukan yang pertama. Dia dan gerombolannya pernah menjalankan kejahatan serupa di Probolinggo. ''Dapat perhiasan juga. Dijual di tengkulak emas pinggir jalan. Hasilnya dibagi bertiga. Lupa dapat berapa,'' ucapnya. (edi/c15/hud) 

Mereka kemudian mencegat mobil pelaku. Sebab, jalur pelariannya tidak mudah karena ada perbaikan jembatan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News