Pelaku Maritim Indonesia Belajar dari Tetua Aborijin
Pusat Ilmu Kelautan Nasional memanfaatkan kemiripan ini.
Profesor Stephen Smith mengatakan mungkin ada cara untuk membantu pemilik tradisional kembali ke perikanan pemghidupan.
"Di Indonesia Timur ada kepemilikan adat atas sumber daya dan semakin banyak yang sedang dalam ancaman oleh perikanan besar," kata ia.
"[Pemilik tradisional] mencoba mencari jalan kembali."
Photo: Penyambutan secara adat di daerah Gumma. (Supplied: Stephen Smith)
Bagian dari upaya lintas budaya yang lebih besar
Profesor Smith berharap program penelitian SCU dapat mengarah ke jaringan ahli di kedua negara yang dapat mengidentifikasi masalah, menentukan skala dampak dan secara bertahap menerapkan program untuk mengurangi dampak pada lingkungan laut melalui keterlibatan dengan pemerintah lokal dan nasional.
"Saya pikir di Australia kami telah membuat beberapa kemajuan signifikan dalam mengakui pengelolaan dan kepemilikan tanah Adat dan sumber daya dan saya pikir itu pasti dipindahtangankan," katanya.
Profesor Smith mengatakan, perwakilan dari Australia akan mengunjungi Indonesia untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan spesifik yang dialami para pengunjung selama empat minggu.
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka