Pelaku Pengeboman Sudah Berada dalam Pengawasan Aparat

Pelaku Pengeboman Sudah Berada dalam Pengawasan Aparat
Petugas tampak berada di sekitar Manchester Arena, lokasi konser Ariana Grande yang diteror ledakan, Senin (22/5) malam waktu setempat. Banyak penonton konser datang dari kalangan remaja. Foto: AP

Sejauh ini, polisi sudah mengamankan empat orang. Selasa (23/5), seorang pemuda 23 tahun ditangkap di kawasan selatan Manchester. Kemarin, dari lokasi yang sama, aparat menangkap tiga pemuda lagi.

Polisi menyebut empat pemuda dari lingkungan tempat tinggal Abedi itu adalah rekan pelaku. Saat ini, status mereka masih menjadi saksi dan sedang menjalani pemeriksaan.

Dibandingkan kota-kota Inggris yang lain, Manchester adalah yang paling banyak menampung pengungsi asal Libya. Sedikitnya ada 16.000 pengungsi asal Libya yang tinggal di kota tersebut.

Rata-rata, mereka datang ke Inggris untuk menghindari kekejian Muammar Kadhafi pada 1990an. Tinggal tak jauh dari Masjid Didsbury, Abedi dikenal warga sekitar sebagai pemuda muslim yang pendiam dan normal.

Selasa, informasi pertama tentang pelaku justru datang dari Amerika Serikat (AS). Inggris yang mengaku sudah mengantongi identitas pelaku sejak pagi memilih merahasiakannya dari media karena masih melakukan verifikasi.

Tapi, Washington justru langsung mengumumkannya tanpa berkoordinasi dengan London. Tindakan Washington itu membuat London marah.

”Sejak awal, polisi Inggris sudah sangat jelas menyatakan bahwa mereka ingin mengendalikan seluruh informasi yang berkaitan dengan Manchester demi integritas bangsa. Kami tidak pernah membayangkan bakal menerima kejutan semacam itu,” kata Rudd kepada BBC Radio. Dia mengaku tersinggung dengan pengumuman yang Washington bagikan kepada media pada Selasa malam.

Karena itu, Rudd lantas menegur Washington. ”Saya sudah menjelaskan kepada mereka dan meminta mereka tidak mengulangnya lagi,” tegasnya.

Perdana Menteri (PM) Theresa May kemarin (24/5) mengambil keputusan menaikkan level peringatan teror Inggris ke tingkat tertinggi, critical.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News