Pelaku Pengeboman Sudah Berada dalam Pengawasan Aparat

Pelaku Pengeboman Sudah Berada dalam Pengawasan Aparat
Petugas tampak berada di sekitar Manchester Arena, lokasi konser Ariana Grande yang diteror ledakan, Senin (22/5) malam waktu setempat. Banyak penonton konser datang dari kalangan remaja. Foto: AP

Area di sekitar Manchester Arena masih steril untuk keperluan investigasi. Seluruh rute kereta api yang melewati Stasiun Victoria Manchester, stasiun terdekat dengan lokasi ledakan Senin malam (22/5), juga masih dialihkan ke stasiun lain.

Changing of the Guard, ritual pergantian penjaga Buckingham Palace yang menjadi atraksi favorit wisatawan London terpaksa ditiadakan kemarin.

Houses of Parliament juga menunda seluruh acara publik yang sudah terjadwal rapi selama sepekan ini. Kendati demikian, baik May maupun Rudd mengimbau warga untuk tidak takut dan meningkatkan kewaspadaan.

Dalam jumpa pers, Rudd mengatakan bahwa Abedi sebenarnya sudah berada dalam pengawasan aparat.

Pemuda 22 tahun yang meledakkan diri dan menyebabkan sedikitnya 22 nyawa melayang di akhir konser Grande itu diawasi karena keradikalannya.

Pria yang lahir dan besar di Manchester itu menjadi radikal sejak memutuskan keluar dari Salford University dan berwiraswasta.

Kemarin, Menteri Dalam Negeri Prancis Gerard Collomb menyatakan bahwa Abedi punya hubungan dengan ISIS. ”Dia pernah ke Libya dan mampir ke Syria. Sepulang dari sana, dia menjadi radikal,” katanya.

Dia juga mengaku punya bukti-bukti kuat yang mengarah pada Abedi dan ISIS. Saat ini, Prancis bekerja sama dengan Inggris untuk mengungkap teka-teki di balik motif serangan Abedi Senin malam lalu.

Perdana Menteri (PM) Theresa May kemarin (24/5) mengambil keputusan menaikkan level peringatan teror Inggris ke tingkat tertinggi, critical.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News