Pelaku Teror Dikabarkan Masuk Jatim

Pelaku Teror Dikabarkan Masuk Jatim
Ilustrasi. Foto: pixabay

SURABAYA – Teror belum juga usai. Pascaaksi bom bunuh diri di Mapolresta Solo pada Rabu lalu, masih ada lainnya membuat khawatir masyarakat. Terutama, masyarakat di Jawa Timur. Sebab, beredar kabar bahwa dua teroris yang masih satu jaringan dengan pelaku di Solo sedang berada di Blitar, Trenggalek, dan Tulungagung.

Kabar tersebut menyebar melalui pesan singkat yang dikirim secara acak. Pesan itu diberi judul info dari Polda Jatim tentang langkah antisipasi.

 Formatnya mirip dengan laporan kejadian dari polisi kepada atasan. Isinya memberitahukan informasi dari Densus 88 Mabes Polri bahwa ada "pengantin" yang masuk ke Blitar. Pengantin adalah sebutan untuk pelaku yang siap melakukan aksi terror

Dalam pesan itu juga disebutkan bahwa Densus 88 sudah masuk ke Blitar. Pesan yang nadanya ditujukan untuk anggota polisi tersebut juga berisi permintaan agar meningkatkan kewaspadaan dan saling menjaga.

 Ada juga kalimat yang menyuruh untuk tidak mengenakan atribut jika sudah lepas. Tidak jelas maksud kalimat itu. Pesan tersebut bahkan disertai gambar dua orang dengan latar suasana lapas. Salah satunya pria berambut seleher, mengenakan jaket warna gelap, dan bercelana pendek motif army. Dalam keterangan di pesan itu, pria tersebut bernama Arifin.

Seorang lagi seorang pria berpeci bulat, mengenakan gamis setengah badan warna putih dengan baju dalam berlengan panjang yang juga bermotif army.

Saat difoto, pria tersebut mengacungkan jari telunjuk. Dalam pesan itu dijelaskan bahwa dia bernama Hadi. Dua orang tersebut terkait dengan kasus bom di Solo dan dikabarkan sedang berada di sekitar Tulungagung dan Trenggalek.

Kabidhumas Polda Jatim Kombespol R.P. Argo Yuwono saat dikonfirmasi mengaku juga menerima pesan tersebut. Hanya, dia meragukan kebenarannya.

Sebab, hingga sekarang dia belum menerima informasi resmi langsung dari Mabes Polri seperti yang diterimanya melalui sebaran pesan tersebut.

 "Polda Jatim tidak pernah mengeluarkan pesan seperti itu," katanya.

Meski begitu, polisi tetap siaga dan waspada terhadap aksi teror. Sejak sebelum Lebaran, personel Polda Jatim disebar ke sejumlah titik rawan.

Ada yang berseragam, tapi banyak juga yang tidak berseragam. Titik rawan tersebut, antara lain, pusat keramaian seperti mal dan tempat wisata.

Kantor polisi juga tidak luput dari penjagaan yang ketat. Menurut dia, siapa pun yang masuk ke kantor polisi harus melalui pe­meriksaan ketat. Itu mengantisipasi kejadian seperti di Solo.

Ditanya tentang Densus 88 yang sedang siaga di Jatim, Argo tidak menampiknya. Sayangnya, dia menolak menjelaskan ada tidaknya alasan khusus pasukan berjuluk burung hantu itu berada di Jatim.

"Antisipasi saja. Semuanya kan waspada," ujarnya.

Dengan beredarnya siaran pesan tersebut, Argo meminta masyarakat tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa. Menurut dia, polisi sudah disebar untuk melakukan pengamanan dan mengantisipasi potensi gangguan di masyarakat.

SURABAYA – Teror belum juga usai. Pascaaksi bom bunuh diri di Mapolresta Solo pada Rabu lalu, masih ada lainnya membuat khawatir masyarakat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News