Pelaku Teror Rizieq Kok Belum Terungkap?

Pelaku Teror Rizieq Kok Belum Terungkap?
Habib Rizieq Shihab. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Belum lama ini survei The Economist Intelligence Unit menempatkan Jakarta sebagai salah satu kota paling tidak aman sedunia.

Namun, menurut Reza Indragiri Amriel, psikolog forenzik, meski ada fakta itu, toh karangan bunga membanjiri Mabes Polri.
Artinya, walau khalayak menyebut Jakarta tidak aman, tapi tetap ada harapan yang digantungkan kepada kepolisian untuk bekerja profesional.

"Termasuk tentunya, profesional dalam penanganan aksi-aksi kekerasan terhadap Novel Baswedan, Habib Rizieq Shihab, dan Jazuli Juwaini," kata Reza dalam pesan singkatnya, Jumat (5/5).

Kegagalan dalam mengungkap ketiga kasus tersebut, lanjutnya, bisa mempertegas hasil survei sekaligus merontokkan harapan yang disisipkan di karangan bunga untuk polisi.

"Jika kegagalan itu yang terjadi, maka sesungguhnya bukan hanya Novel, Habib, dan Jazuli yang menjadi korban. Lebih jauh, polisi pun menjadi korban dari pihak-pihak yang boleh jadi merancang sebuah desain dengan ultimate goal meruntuhkan kepercayaan masyarakat terhadap polisi," bebernya.

Reza menduga institusi kepolisian yang terdeligitimasi di mata publik, itulah barangkali yang menjadi tujuan utama pihak-pihak tersebut.

Penawarnya, tak lain adalah terus menyemangati teman-teman di kepolisian agar intens menangani kasus-kasus tadi hingga tuntas. Yakni dengan meringkus pelaku/eksekutor dan otaknya.

Sisi lain, lanjut Reza, dalam tafsiran publik, sebutan semisal "kelompok radikal", "antikebhinekaan", "anti-NKRI", dan "kelompok teror" terasosiasi dengan kalangan tertentu.

Belum lama ini survei The Economist Intelligence Unit menempatkan Jakarta sebagai salah satu kota paling tidak aman sedunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News