Pelamar CPNS Jalur Umum Dimanja, Honorer K2 Dibiarkan Merana

Pelamar CPNS Jalur Umum Dimanja, Honorer K2 Dibiarkan Merana
Dua pimpinan honorer K2, Titi Purwaningsih (kiri) dan Nurbaiti. Foto: Istimewa for JPNN.com

Dengan segala macam cara pemerintah berusaha melakukan apapun. Dengan berbagai alasan berdasarkan ini dan itu untuk meloloskan CPNS umum walaupun tidak memenuhi grade sesuai ketentuan yang berlaku sebelumnya..

"Saya yakin kebijakan tersebut akan memancing reaksi keras dari seluruh K2 yang merasa telah diperlakukan tidak adil secara terus menerus," sergahnya.

Sorotan juga disampaikan Koordinator Wilayah FHK2I DKI Jakarta Nurbaiti. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Syafruddin disebut obral kebijakan yang konyol. Kebijakan diobral murah untuk CPNS umum. Sebaliknya formasi khusus untuk honorer K2 dijual mahal.

"Upaya honorer K2 untuk menjadi PNS diganjal terus. Sementara untuk CPNS umum diberikan diskon plus plus plus, dipermudah, dimanja," kata Nurbaiti dengan nada geram.

Korwil FHK2I Jawa Timur Eko Mardiono juga bersuara keras. Mestinya pemerintah tidak memainkan nilai passing grade untuk meluluskan yang tidak lulus. Daripada melakukan hal tersebut, lebih baik mengangkat honorer K2 jadi PNS.

BACA JUGA: Komite I DPD RI Temui MenPAN-RB Bahas Kasus SKD CPNS 2018

"Sekang baru terbukti toh kalau pelamar umum juga enggak semuanya pintar. Jangan melecehkan honorer K2 saja. Kami kalau gagal tes ya wajar karena sudah lama lulus dari perguruan tinggi. Lah yang baru lulus kok bisa enggak lulus tes CPNS," ucap Eko yang mengabdi di SMPN Surabaya.

Dia mendesak pemerintah tidak memaksakan kehendak mengisi formasi kosong dengan menelorkan kebijakan yang sangat tidak adil karena mengabaikan aspek pengabdian honorer K2. (esy/jpnn)


Pimpinan honorer K2 menilai sikap pemerintah yang akan mengeluarkan kebijakan khusus terkait hasil tes SKD CPNS 2018 sungguh tidak adil.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News