Pelaut dan Pekerja Pelabuhan Diharapkan Masuk Prioritas Vaksin Covid-19
Pelaut dan Pekerja Pelabuhan Diharapkan Masuk dalam Prioritas Vaksin Covid-19

jpnn.com, JAKARTA - DPP Indonesian National Shipowners Association (INSA) meminta para pelaut dan pekerja di pelabuhan juga menjadi prioritas kelompok masyarakat penerima vaksin.
Hal itu diminta oleh Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto.
Pasalnya, pelaut dan pekerja pelabuhan memiliki peran penting dan selalu mobile dalam memastikan kelancaran arus barang dan ketersedian logistik di seluruh pulau Indonesia.
Para pelaut dan para pekerja pelabuhan juga merupakan kelompok yang rentan terhadap resiko terpapar Covid-19, apalagi kegiatan distribusi barang juga tidak boleh berhenti dan harus terus berjalan selama 24/7.
Untuk itu, para pelaut dan pekerja pelabuhan diharapkan masuk dalam prioritas kelompok penerima vaksin lebih dulu.
“Pelaut dan pekerja pelabuhan adalah garda terdepan dalam distribusi logistik. Peran mereka juga tidak kalah dengan dokter dan perawat. Makanya kami harus pastikan pelaut dan pekerja pelabuhan juga menjadi prioritas penerima vaksin lebih dulu,” seru Carmelita, Minggu (14/2).
Carmelita menuturkan operator kapal dan pelaut nasional berkomitmen untuk menjalankan pedoman antisipasi penyebaran virus Covid-19 di laut.
Hal ini seperti tertuang dalam No SE 11 tahun 2020 tentang Pedoman Rancangan Tindakan atau Contigency plan bagi pelaut dan operator kapal akibat Covid-19.
DPP Indonesian National Shipowners Association (INSA) ingin memastikan supaya pelaut dan pekerja pelabuhan masuk dalam prioritas vaksin.
- Pelindo & Kemenhub Dorong Investasi di Sektor Maritim Lewat Indonesia Maritime Week 2025
- Gandeng Pfizer, AMPHURI Ingatkan Calon Jemaah Umrah & Haji Cegah Pneumonia dengan Vaksinasi
- Perlindungan Kesehatan, Prudential Gelar Vaksinasi untuk Karyawan dan Keluarga
- PIS Buka Program Beasiswa Crewing Talent Scouting untuk Memperkuat SDM Pelaut
- Kemenkes & Takeda Edukasi Pentingnya Pencegahan Dengue, Jangan Tunggu Wabah Datang
- Pelindo Siapkan Solusi Jangka Panjang Agar Macet Horor di Tanjung Priok Tak Terulang