Pelayanan RSUD Buruk, Janin 9 Hari Meninggal Tak Dioperasi
Selasa, 11 Juni 2013 – 08:46 WIB
Pihak dokter mengatakan, bahwa pihaknya lebih menyelamatkan ibu yang mengandung. Karena jika dilakukan persalinan saat tensi tinggi bisa berdampak fatal pada kondisi ibu hamil. "Lebih mau menyelamatkan pihak ibu dan bayi meninggal dalam perut, kata pihak rumah sakit ada penurunan padahal ada dokter jaga, tapi alasannya tensi," jelasnya.
Baca Juga:
Asep sendiri berharap agar pihak Bayu Asih melakukan penanganan secara cepat kepada istrinya. Pasalnya, ia khawatir janin yang meninggal dalam kandungan turut berdampak pada kesehatan istrinya. Sehingga tidak berdampak panjang setelah pihak Bayu Asih kurang memperhatikan.
"Datang ke rumah sakit empat hari sebelum anak meninggal. Sampai sekarang berjalan 13 hari belum ditangani oleh pihak rumah sakit," papar Asep.
Sementara salah seorang anggota DPRD Purwakarta Nurhasanah yang ditemui di RS Bayu Asih mengatakan, bahwa penanganan kesehatan seharusnya lebih cepat. Pihak rumah sakit diminta jangan terlalu mempertimbangkan perihal anggaran, namun penanganan medis yang lebih cepat. Karena kalau penanganan lambat, dampaknya akan berakibat pada pasien yang ditangani.
PURWAKARTA-Penanganan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bayu Asih lambat. Akibatnya fatal, janin pasien Jaminan Persalinan (Jampersal) meninggal dunia
BERITA TERKAIT
- Jaksa Beberkan Peran Sentral Eks Bupati Kuansing Dalam Kasus Korupsi Rp 22,6 Miliar
- Ani Sofian Melantik 850 PPPK Pemkot Pontianak, Ini Pesannya
- Rahima Istri Mantan Gubernur Jambi Dituntut 4 Tahun 5 Bulan Penjara
- Eks Bupati Kuansing Sukarmis Ditahan Jaksa terkait Korupsi Rp 22,6 Miliar
- Kementan Mengevaluasi Upsus Antisipasi Darurat Pangan di Kalimantan Selatan
- Bayar Gaji Ribuan PPPK, Pemkab Banyuwangi Mengalokasikan Rp 250 Miliar Per Tahun