Pelemahan Kurs Berpotensi Tekan Nilai Impor
jpnn.com - SURABAYA – Pelemahan nilai tukar rupiah membayangi kinerja ekspor-impor di Jatim.
Kurs yang lemah dikhawatirkan terus menekan nilai impor.
Pada kurun waktu Januari hingga Oktober tahun ini, nilai ekspor nonmigas Jatim mencapai USD 14,9 juta atau naik 5,68 persen.
Sementara itu, nilai impor nonmigas menurun 5,24 persen menjadi USD 12,38 juta.
Kepala BPS Jatim Teguh Pramono menyatakan, pelemahan rupiah berpotensi membuat pengusaha membayar lebih tinggi untuk komoditas impor.
’’Kalau melemah, rupiah yang dibayar jadi banyak, harga impor jadi mahal,’’ katanya kemarin (15/11).
Kekhawatiran terhadap penurunan nilai impor utamanya terjadi pada komoditas bahan baku/penolong dan barang modal.
Komoditas tersebut akan diolah di dalam negeri dan diekspor lagi dalam bentuk barang jadi.
SURABAYA – Pelemahan nilai tukar rupiah membayangi kinerja ekspor-impor di Jatim. Kurs yang lemah dikhawatirkan terus menekan nilai impor.
- Lippo Cikarang Catatkan Pra-Penjualan Rp 325 Miliar, Total Pendapatan Naik 175 Persen
- Begini Cara Mengajukan Keberatan ke Bea Cukai, Mohon Disimak!
- Panen Raya, Bulog Serap 3.000 Ton GKP Per Hari
- BRImo & Sabrina Sabet Penghargaan Bergengsi
- Srikandi BUMN Gelar Edukasi Terkait Investasi Properti
- Menko Airlangga Sebut Indonesia Negara ASEAN Pertama Jadi Anggota OECD