Pelesiran ke Manado, Jangan Lupa Lampu-lampu, Ada Juga Klappertaart

Pelesiran ke Manado, Jangan Lupa Lampu-lampu, Ada Juga Klappertaart
Beli kue khas Manado di Cella Bakery. Foto: Mesya/JPNN.com

Umumnya, Kantin Ramadan ini dikelola oleh pemuda/remaja masjid atau ibu-ibu. Mereka menjajakan kue-kue tersebut mulai pukul 14.00 hingga Maghrib. Pemasok kue-kue itu adalah ibu-ibu sendiri. Mereka dibolehkan membawa kue apa saja yang menarik dimakan saat berbuka puasa.

Ketua Kerukunan Wanita Islam (KWI) Masjid An-Nur Teling Atas Manado Hajah Rukia Dukalang mengungkapkan, Kantin Ramadan ini sekaligus membantu perekonomian ibu-ibu.

Mereka bisa mendapatkan keuntungan ganda. Selain mendapatkan pahala karena menyediakan takjil, mereka juga bisa mendapatkan uang tambahan dari hasil jualannya.

BACA JUGA: Sampah Popok Cemari Sungai Brantas, Ikan jadi Berkelamin Ganda

"Kayak saya, dagangannya sudah bisa untuk makan sendiri, sebagian besar dijual. Alhamdulillah dagangan saya laris manis," ujarnya kepada JPNN.

Dia mencontohkan, setiap hari memasok 100 biji kue balapis dengan harga Rp 1.500. Pengelola Kantin Ramadan menjual Rp 2.500 per biji. Selisih keuntungan itu dimasukkan ke dalam kas organisasi.

Bagi wisatawan yang ingin membawa kue Manado ini sebagai buah tangan tidak usah capek-capek berkeliling kampung. Tidak jauh dari Bandara Sam Ratulangi, ada toko kue yang sangat terkenal, namamya Cella Bakery. Toko kue yang usianya lebih dari 45 tahun itu tidak asing lagi bagi penggemar kuliner Manado.

Meskipun harganya jauh lebih mahal dibandingkan toko kue lainnya, Cella tetap mendominasi. Bahkan banyaknya toko bakery di Manado tidak bisa menandingi pamor Cella.

Kelezatan kuliner atau makanan khas Manado sudah terkenal di kalangan wisatawan mancanegara maupun domestik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News