Peluang Pengiriman Batubara ke Filipina Terancam Hilang

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Indonesian National Shipowners' Association (INSA), Carmelita Hartoto mengatakan, perusahaan pelayaran anggotanya mentaati kebijakan pemerintah.
Dalam hal ini moratorium pengiriman batubara ke Filipina sampai dengan menunggu adanya kepastian keamanan. Hal itu dikatakan Carmelita menanggapi adanya insiden penculikan dan penyanderaan ABK Indonesia di Perairan Sabah, Malaysia.
Menurut Carmelita, kebijakan itu bakal berdampak pada semakin lesunya industri pelayaran nasional lantaran bertambahnya kapal-kapal yang tidak beroperasi (idle).
"Sebelum adanya pelarangan sementara kegiatan ekspor batubara ke Filipina, jumlah kapal yang idle sebanyak 30 persen. Potensi pengiriman batubara dari Indonesia ke Filipina sangat besar. Ini merupakan peluang bagi perusahaan pelayaran nasional. Namun peluang ini terancam hilang, karena adanya kebijakan moratorium akibat aksi penculikan dan penyanderaan ABK," ujarnya.
Bila permasalahan ini tidak segera diselesaikan, sambung Carmelita, maka peluang ini akan diambil oleh negara lain seperti Rusia dan Australia.
Terkait rencana pemerintah untuk menempatkan aparat keamanan di atas kapal, menurutnya bukanlah solusi yang tepat untuk mengantisipasi terjadinya penculikan dan pembajakan di laut, karena akan menambah beban operasional kapal.
Karena itu, INSA mendorong agar pemerintah Indonesia dan Filipina bisa menjamin keamanan seluruh teritori dari ancaman yang bisa menggangu kegiatan pelayaran nasional, terutama pengangkutan batubara menggunakan tug and barge. (chi/jpnn)
JAKARTA - Ketua Umum Indonesian National Shipowners' Association (INSA), Carmelita Hartoto mengatakan, perusahaan pelayaran anggotanya mentaati
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Borong Saham MBMA, Boy Thohir Ungkap Alasannya
- Panen Padi 600 Hektare di Karawang, Pramono Sebut untuk Kebutuhan Warga Jakarta
- Nestle Dukung Pendidikan Nasional lewat Dancow Indonesia Cerdas
- Layanan Transfer Antarbank RTOL di JakOne Mobile Kembali Normal
- Harga Pangan Hari Ini Cukup Baik, Mak-Mak Pasti Senang
- LPCK Catat Pra-Penjualan Rp 323 Miliar di Awal 2025, Andalkan Hunian Terjangkau