Pemain Korsel yang Merana Gajinya Rp 700 Juta tak Kunjung Dibayarkan
Mulai Sakit-sakitan dan Kerap Ikut Tarkam untuk Bertahan Hidup
Dia tak menyebutkan apa penyakitnya, namun, dia mengiyakan saat disinggung badannya sempat lemas, demam, dan kadang juga merasakan kedinginan.
"Aku ingin pulang ke Korsel. Tapi aku butuh uang gajiku. Aku sudah main, tapi aku belum dapat gajiku. Tiga tahun lebih aku menunggu," tegasnya.
Untuk berobat, Shin tak bisa mencari rumah sakit yang ternama. Dia hanya pergi ke klinik kampung, dan kemudian memilih istirahat. Sebenarnya, dia ingin ke rumah sakit yang lebih besar, sayangnya, dia tak cukup uang.
"Aku untuk makan saja berpikir. Untuk apa aku ke rumah sakit. Makan saja aku dikirimi duit orang tua, kadang pinjam teman," paparnya.
Kini, pemain yang kemana-mana memilih naik ojek itu, masih tergolek lemas di rumah temannya.
Untungnya, Shin masih bisa bertahan. Tapi, dia tak tahu sampai kapan dan tak mau mati di Indonesia. Setelah uangnya dibayar, Shin ingin langsung pulang ke Korsel.
"Saya bingung sama Indonesia. Tidak ada profesional. Bagaimana mau sepak bola. Dari kompetisi saja sudah tidan baik," tandasnya. (dkk/jpnn)
Cerita miris pemain asing yang merumput di Indonesia seperti tak ada habisnya. Penyebabnya sama: gaji yang tak dibayarkan. Setelah Diego Mendieta
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor