Pemalsuan Obat Capai 10 Persen Dari Produksi

Apoteker Didorong Perangi Obat

Pemalsuan Obat Capai 10 Persen Dari Produksi
Pemalsuan Obat Capai 10 Persen Dari Produksi
JAKARTA--Peran apoteker dalam memerangi obat palsu disorot Masyarakat Indonesia Anti Pemalsuan (MIAP). Ketua MIAP Widyaretna Buenastuti mengatakan, pemalsuan obat menimbulkan risiko serius bagi kesehatan masyarakat dan dapat menyebabkan kegagalan dalam pengobatan, bahkan hingga kematian.

"Di Indonesia, pemalsuan obat tumbuh pesat dengan estimasi omset per tahun sebesar USD 200 juta atau  sebesar 10 persen dari total pasar farmasi di Indonesia," kata Widya dalam keterangan persnya, Sabtu (15/9). 

Apotik sebagai satu-satunya saluran resmi untuk mendapatkan obat resep. Sedangkan toko obat hanya diizinkan menjual obat bebas (over-the-counter/OTC).  Namun, banyak obat resep dengan mudah diperoleh di toko-toko obat, bahkan di lapak-lapak pinggir jalan.

"Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) telah menyebutkan, ada banyak jenis obat palsu di Indonesia, diantaranya obat anti infeksi, anti diabetes dan obat disfungsi ereksi. Untuk meningkatkan jaminan terhadap keaslian obat, dan mendapatkan informasi yang tepat, maka pasien dianjurkan  membeli obat resep dengan cara bertemu langsung dengan apoteker," bebernya.

JAKARTA--Peran apoteker dalam memerangi obat palsu disorot Masyarakat Indonesia Anti Pemalsuan (MIAP). Ketua MIAP Widyaretna Buenastuti mengatakan,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News