Pemasok Cotton On Diduga Mempekerjakan Napi Secara Paksa di Tiongkok

Pemasok Cotton On Diduga Mempekerjakan Napi Secara Paksa di Tiongkok
Penulis meminta agar siapapun yang membaca pesannya untuk menyampaikannya kepada organisasi HAM. (Reuters)

Perusahaan Tiongkok tersebut masuk dalam daftar pemasok resmi Cotton On baru-baru ini dan Zhejiang Yunguang Printing juga mengklaim membuat produk untuk Cotton On dalam video perusahaan di situsnya.

Pemasok Cotton On Diduga Mempekerjakan Napi Secara Paksa di Tiongkok Photo: Cotton On adalah salah satu mitra internasional dari perusahaan percetakan di Tiongkok, seperti yang disebutkan di video perusahaannya. (Zhejiang Yunguang Printing)

 

Dalam video itu, Zhejiang Yunguang Printing menyebutkan Cotton On sebagai salah satu mitra internasional utamanya, bersama Tesco, Disney, dan Big Lots, sebuah ritel asal Amerika Serikat.

Belum diketahui apakah hasil produk dari Zhejiang Yunguang Printing untuk Cotton On dibuat melalui kerja paksa para tahanan.

ABC sudah menghubungi Cotton On, Disney dan Big Lots untuk dimintai keterangan, tetapi mereka tidak memberikan tanggapan hingga pemberitaan ini dimuat.

Ini bukan pertama kalinya rantai pasokan Cotton On Group yang berbasis di Geelong, Australia tersebut diawasi.

Cotton On menghentikan pengadaan kapas dari wilayah Xinjiang Tiongkok pada bulan Oktober, di tengah kekhawatiran tentang pelanggaran hak asasi manusia terhadap warga Uyghur dan sebagian besar minoritas Muslim di sana.

Lebih dari satu juta orang di Xinjiang telah ditahan di kamp-kamp pendidikan ulang, yang disebut Tiongkok sebagai pusat "pelatihan kejuruan".

Sebuah perusahaan percetakan asal Cina dituduh memaksa tahanan penjara untuk membuat kartu Natal yang dijual di supermarket Tesco di Inggris

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News