Pembakaran 7 Gedung SD, Yansen Binti Serahkan Uang di Garasi

Pembakaran 7 Gedung SD, Yansen Binti Serahkan Uang di Garasi
Salah satu gedung SD di Palangka Raya yang dibakar. Foto: Radar Sampit

Dalam adegan tersebut, YB yang diperankan seorang anggota polisi terlihat menyerahkan sejumlah uang di garasi mobil rumahnya kepada Stevano alias Agit yang bertindak sebagai sopir mobil tersebut.

Setelah itu, Agit menuju belakang rumah YB untuk mengambil botol-botol air mineral, slang dan kain untuk dimasukkan dalam mobil. Barang-barang itu terlebih dahulu dimasukkan dalam kantong plastik dan diletakkan dalam bagasi.

Selanjutnya, para tersangka yang masih dalam pengawalan ketat polisi bersenjata lengkap, dibawa menuju Kantor KONI Kalteng, dekat Bundaran Besar untuk melakukan adegan ulang lanjutan.

Kalau di Mapolda Kalteng, ruang gerak wartawan dibatasi dan hanya diperbolehkan berada pada jarak kurang lebih 15-20 meter dari lokasi rekonstruksi.

Sementara kesan tertutup terlihat jelas saat reka ulang berlangsung di Kantor KONI Kalteng. Wartawan tidak diperkenankan masuk halaman KONI yang bersebelahan dengan Hotel Neo di Jalan Tjilik Riwut, dekat Bundaran Besar. Para awak media hanya berada di luar pagar seperti halnya masyarakat umum.

Pengamanan yang cukup ketat tak hanya berlaku sekitar kantor KONI. Di luar atau pada ruas jalan sekitar kantor induk dari segala cabang olahraga itu juga dijaga ketat.

Bahkan Jalan Tjilik Riwut di depan kantor KONI yang biasanya dua jalur, namun saat rekonstruksi sore kemarin hingga malam tadi, hanya berlaku satu jalur. Kendaraan yang datang dari arah Bundaran Besar bisa lewat di jalur dekat Palma.

Sementara dari arah berlawanan, yaitu dari luar kota ke arah Bundaran Besar, dialihkan belok kiri melalui Jalan Arut-S Parman hingga Jalan Achmad Yani.

Tujuh tersangka kasus pembakaran tujuh gedung SD tiba di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya sekitar pukul 14.00 WIB. Namun tidak tampak Yansen Binti.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News