Pembangunan Tol Trans Jawa Ubah Fungsi Lahan Pertanian

Pembangunan Tol Trans Jawa Ubah Fungsi Lahan Pertanian
Tol Trans Jawa. Foto: Jawa Pos

Pada 2018 luas lahan pertanian di Jawa diperkirakan tersisa 4,5 juta hektare atau sekitar 32 persen dari luas Jawa.

”Ketahanan pangan nasional yang hingga kini mengandalkan Jawa menjadi pertaruhan besar,” tutur Yusuf.

Rangkaian pegunungan vulkanis yang melintasi pulau membuat Jawa secara alamiah menjadi sentra pangan Nusantara sejak dulu lantaran struktur tanahnya sangat subur.

Kebijakan pembangunan tersebut harus dibayar mahal dengan turunnya produksi pangan dan produktivitas lahan.

Akibatnya, impor pangan menjadi andalan jalan keluar bagi pemerintah. Pada 2018 Indonesia mengimpor 10,1 juta ton gandum; 2,59 juta ton kedelai; 2,25 juta ton beras; dan 0,74 juta ton jagung.

Pihaknya mengusulkan pemerintah bisa mengalihkan pembangunan tol trans-Jawa dengan mengoptimalkan moda angkutan kereta.

Cara itu dinilai lebih efisien daripada membangun tol yang dikhawatirkan akan mengambil lahan pertanian cukup besar.

Sebab, alih fungsi lahan pertanian dikhawatirkan dapat membahayakan sektor pangan nasional. (vir/c10/oki)


Direktur Indonesia Development and Islamic Studies Yusuf Wibisono mengatakan, pembangunan tol trans-Jawa secara tidak langsung mendorong alih fungsi ribuan hektare lahan pertanian.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News