Pembantaian Etnis Rohingya, PBB Bentuk TPF Dipimpin Pak Marzuki

Pembantaian Etnis Rohingya, PBB Bentuk TPF Dipimpin Pak Marzuki
Permukiman warga Rohingya di Negara Bagian Rakhine, Myanmar yang dibakar. Foto: Independent

Marzuki berharap bisa segera mendapatkan akses untuk masuk ke Rakhine State sehingga bisa mulai memetakan masalah-maslah yang ada dan bsia memberi rekomendasi.

Dari Jakarta, Kedutaan Besar Myanmar di Jalan Agus Salim Jakarta Pusat kemarin nampak dijaga puluhan aparat kepolisian.

Mereka berdiri di depan gerbang pintu masuk rumah yang bercat gading tersebut. Di depan, juga terdapat bentangan kawat berduri.

Pantauan Jawa Pos, hingga kemarin (4/9) pukul 15.30, tidak banyak aktivitas keluar masuk Gedung Kebes Myanmar.

Sebenarnya pihak Kedubes Myanmar tidak terlalu tertutup. Sebab, mereka menerima perwakilan pendemo yang menyampaikan aspirasinya kepada duta besar.

Seperti yang dilakukan Andri Nurkamal, koordinator lapangan Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (HIMA PERSIS). Andi dan puluhan mahasiswa yang tergabung dalam HIMA PERSIS, mulanya hanya berorasi di depan gedung.

Mereka menuturkan kalau ingin menemui Dubes Myanmar Aung Htoo. Pihak kepolisian dari Polsek Menteng pun menyampaikan keinginan tersebut. Tak lama berselang mereka masuk dengan menunjukkan KTP.

”Tadi ditemui langsung dengan wakil Duta Besar Myanmar. Saya lupa namanya,” kata Andri setelah 20 menit berada di Gedung Kedubes Myanmar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News