Pembatasan Penjualan Alkohol di Sebuah Kota di Australia Jadi Ramai Dibicarakan

Pembatasan Penjualan Alkohol di Sebuah Kota di Australia Jadi Ramai Dibicarakan
Polisi mengatakan alkohol menjadi sumber peningkatan tindak kekerasan di Alice Springs. (ABC: Xavier Martin.)

Aturan baru tersebut adalah:

  • Tidak boleh ada penjualan alkohol untuk dibawa pulang pada hari Senin dan Selasa.
  • Toko minuman hanya boleh dibuka pada jam 3 sampai 7 malam di hari lainnya
  • Satu orang hanya boleh membeli satu kali
  • Pembatasan ini ditambah dengan larangan yang diterapkan dua supermarket terbesar di Australia Woolworth dan Coles, satu orang hanya boleh membeli dua karton bir atau enam botol anggur

Mengapa sekarang?

Jawaban ini tergantung siapa yang ditanya.

Warga Alice Springs mengatakan mereka mengalami peningkatan tindak kriminal dan kekerasan dalam beberapa bulan terakhir.

Data statistik terbaru dari kepolisian menunjukkan perusakan terhadap bangunan komersial meningkat 56 persen tahun lalu, sementara perusakan rumah juga meningkat dari 820 menjadi 1005.

Serangan fisik berkenaan terkait kekerasan rumah tangga meningkat dari 1.139 menjadi 1.751, selain juga serangan fisik terkait konsumsi alkohol naik dari 903 menjadi 1.396.

Warga Pribumi Australia di Alice Springs meminta pemerintah untuk memperhatikan akar permasalahan yang ada.

Sementara kepala kepolisian di Kawasan Australia Utara mengatakan fokus pemerintah seharusnya adalah pembangunan, karena layanan pemerintah bagi kawasan terpencil tidak berjalan maksimal, seperti penyediaan perumahan, pendidikan, layanan kesehatan, serta pengembangan ekonomi harus.

Namun untuk saat ini, polisi dan layanan kesehatan aborigin mengakui bahwa dicabutnya larangan penjualan alkohol yang tiba-tiba membuat situasi memburuk di Alice Springs.

Sebuah peraturan baru diterapkan di sebuah kota di Australia untuk membatasi penjualan alkohol

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News