Pemblokiran WhatsApp Bukan untuk Cuci Otak Netizen

Pemblokiran WhatsApp Bukan untuk Cuci Otak Netizen
Ilustrasi ketiga aplikasi Facebook, WhatsApp dan Messenger. Foto : The Times

''Untuk mencegah viralnya aksi kerusuhan dan hoax yang bertebaran menyusul aksi tersebut,'' ungkapnya.

Senada, Menkopolhukam Wiranto menjelaskan bahwa akses medsos dibatasi agar masyarakat mendapatkan informasi yang akurat. Sebab, di medsos rawan informasi bohong alias hoaks

''Untuk menghindari provokasi, akan kami lakukan pembatasan akses di wilayah tertentu untuk tidak diaktifkan media sosial.

Akses di media sosial dinonaktifkan untuk menjaga hal negatif,'' ucap Wiranto. Anda dapat membaca berita itu di bit.ly/DibatasiSementara. (zam/c22/fat/jpnn)


Akses medsos dibatasi agar masyarakat mendapatkan informasi yang akurat sebab setelah pilpres rawan beredar hoaks.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News