Pembukaan SEA Games dan Ayam Mati Itu

Pembukaan SEA Games dan Ayam Mati Itu
Pembukaan SEA Games dan Ayam Mati Itu
Saya menonton siaran langsung itu di tempat yang jauh. Di Kota Ruteng, pedalaman Flores. Sebuah kota di atas gunung dengan suhu udara 20 derajat Celsius yang sangat sejuk. Nonton bareng itu dilakukan di ruang tamu Kantor Bupati Manggarai Tengah. Bupati, wakil bupati, ketua DPRD, ketua pengadilan, Kapolres, Dandim, dan pejabat tinggi setempat ikut nonton bareng.    

Semuanya menyatakan kekaguman atas kemegahan acara pembukaan yang dihadiri Presiden SBY itu. Mereka tidak menyangka bahwa pembukaan SEA Games bisa semeriah dan segemerlap itu.

Yang membuat saya ikut kagum adalah ini: Pesta megah itu berlangsung bukan di Jakarta. Bukan pula di Bandung atau Surabaya. Bukan di Makassar atau Medan. Tapi, kemegahan itu terjadi di Palembang!"

Orang yang belum pernah ke Palembang mungkin memang mengira bahwa Palembang hanya punya Jembatan Ampera. Atau hanya punya pempek. Tapi, orang yang sering ke Palembang seperti saya bisa menjadi saksi betapa pesatnya kemajuan kota itu. Sejak sepuluh tahun lalu pun, saya sudah mengira bahwa Palembang akan menjadi kota terpenting di Sumatera. Bahkan, akan bisa mengalahkan Medan. Kecuali, Sumut memiliki pemimpin yang punya ambisi mempertahankan kebesaran Medan.

MESKI bukan lagi direktur utama PLN, saya masih berdebar-debar saat menonton siaran langsung pesta pembukaan SEA Games kemarin malam. Terutama setelah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News