Pembunuh Pak Guru Itu Minta Nasi Goreng

Pembunuh Pak Guru Itu Minta Nasi Goreng
Jenazah Pak Guru Suwadi dimakamkan di TPU Sepinggan, Balikpapan, Sabtu (14/4). Sejumlah siswa SMK 3 Balikpapan hadir dalam pemakaman tersebut. Foto: Dina/Kaltim Post/JPNN.com

jpnn.com, BALIKPAPAN - Polisi masih mengusut kasus pembunuhan guru bernama Suwadi, 51, warga Sepinggan Baru II, RT 16, Nomor 76, Balikpapan Selatan, Kaltim.

Suwadi dibunuh secara sadis menggunakan senjata tajam jenis mandau. Dia digorok adik iparnya sendiri, Panji, 33. Lehernya hampir putus.

Penyidik Polsek Balikpapan Selatan belum bisa memeriksa Panji. Namun, tersangka pembunuhan itu diduga mengalami depresi. Pelaku lebih banyak diam di sel tahanan.

Kapolsek Balikpapan Selatan Kompol M Jufri Nara mengatakan, petugas kesulitan memeriksa tersangka. Ini membuat kepolisian belum bisa menentukan motif pembunuhan. Yang lebih penting, menentukan status kejiwaan Panji sehingga diperlukan psikiater untuk melakukan pemeriksaan.

“Kami masih menunggu keterangan soal status kejiwaannya dari pihak keluarga atau pengacara. Kalau kami tunggu sampai besok (hari ini, Red) tak ada, nanti kami minta bantuan rumah sakit untuk mendatangkan psikiater,” ungkap Jufri.

Selama ditahan, Panji tak membuat ulah. Namun, sejak ditahan Jumat (13/4) sore lalu, Panji hanya ingin makan nasi goreng. Membuat petugas agak kesulitan menuruti permintaannya.

“Maunya makan nasi goreng. Kalau malam tak masalah. Ini sarapan juga maunya nasi goreng. Siapa yang jual. Jadi, kami beri nasi campur biasa,” katanya.

Kepolisian juga belum melihat ada perubahan karakter Panji selama ditahan. Meski sebelumnya beredar kabar, Panji harus minum pil penenang untuk meredam emosi atau dugaan kelainan jiwa. Namun, hingga sore kemarin, Jufri memastikan tersangka tak pernah menunjukkan emosi tersebut.

Polisi masih mengembangkan kasus pembunuhan guru bernama Suwandi, dengan tersangka Panji yang diduga depresi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News