Pembunuh Sadis Itu Akhirnya Mati Diterjang 4 Peluru

Pembunuh Sadis Itu Akhirnya Mati Diterjang 4 Peluru
Ilustrasi. Foto: AFP

Udin sempat terlihat berlari di kolong-kolong rumah. “Tadi ada orang sempat lihat,” sebut Iwan Sujarwo, tetangga yang rumahnya dirusak Udin ketika teror pada Minggu dini hari.

Warga yang sudah mempersenjatai diri dengan senjata tajam dan benda tumpul bahu-membahu membantu polisi. Mereka mencari Udin.

Beberapa warga akhirnya menemukan Udin di Jalan Manunggal. Hanya sebentar, dia kemudian menghilang. Polisi bersenjata lengkap bahkan menurunkan anjing pelacak K-9 untuk mengendus jejak Udin.

Beberapa menit kemudian, Jamal, anggota FKPM Karang Asam Ilir, melihat Udin di Kompleks Tugu Monas, Sungai Kunjang. “Polisi juga tahu, saya lihat dan ternyata benar,” jelas Jamal saat ditemui di rumah sakit.

Berada paling dekat dengan Udin, Jamal tiba-tiba diserang. Jamal dikejar dengan mandau dan badik. Celaka, dia terjatuh. Pria itu menjadi sasaran timpasan Udin yang makin brutal. Pipi kanan, tangan, dan bahunya, tersayat dalam.

Polisi terus mengejar Udin yang dengan buas menimpas Jamal. Petugas sempat kewalahan karena Udin terus membabi buta. Beberapa kali peluru dilepaskan, namun Udin tetap menimpas Jamal.

Udin akhirnya rebah setelah satu tembakan di kaki dan dua tembakan di dada kanan. Masih berusaha berdiri, polisi melumpuhkan dengan satu tembakan lagi. Total empat peluru bersarang.

Meskipun tak bergerak, Udin masih bernapas saat dinaikkan ke mobil Polsekta Sungai Kunjang. Nyawanya tak tertolong ketika dibawa ke RSUD AW Sjahranie.

SAMARINDA – Petugas Polsekta Sungai Kunjang akhirnya memilih menembak Syarifuddin Noor alias Udin. Empat tembakan polisi membuat Udin akhirnya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News