Pemerataan Akses Faskes jadi Tantangan Peningkatan Mutu Layanan Bagi Peserta JKN

Pemerataan Akses Faskes jadi Tantangan Peningkatan Mutu Layanan Bagi Peserta JKN
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti (tiga dari kanan) bersama Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dalam Pertemuan Nasional Fasilitas Kesehatan 2022 di Jakarta, Rabu (19/10). Foto: Dokumentasi Humas BPJS Kesehatan

Mantan Wakil Menteri Kesehatan itu menjelaskan dengan akreditasi dan dilengkapi dengan credentialing dan re-credentialing harapannya akan diperoleh standar layanan kesehatan dan meningkatkan keselamatan pasien.

"BPJS Kesehatan juga berupaya mendorong penyesuaian pembiayaan pelayanan kesehatan baik di FKTP dan FKRTL yang sesuai dengan kondisi ekonomi,” ujar Ghufron.

Ghufron juga menekankan diperlukannya usaha kesehatan perorangan kegiatan promotif dan preventif untuk menekan angka kesakitan, khususnya bagi peserta JKN.

BPJS Kesehatan berupaya menyiapkan agar proporsi pembiayaan program promotif dan preventif meningkat.

Lebih lanjut Ghufron menyampaikan, kemudahan layanan melalui inovasi digitalisasi layanan yang terus diaplikasikan di fasilitas kesehatan diharapkan mampu meningkatkan kepuasan pada peserta.

Dalam pertemuan yang dihadiri oleh dinas kesehatan, fasilitas kesehatan, asosiasi fasilitas kesehatan, serta asosiasi profesi seluruh Indonesia secara daring dan mengambil tema 'Kolaborasi Inovasi untuk Faskes yang Berkualitas'.

Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Abdul Kadir mendukung upaya penguatan strategic purchasing melalui perluasan akses layanan dengan meningkatkan jumlah fasilitas kesehatan yang bekerja sama.

Kadir mengimbau perluasan kerja sama ini juga diiringi dengan kepastian mutu layanan.

Akses dan kualitas layanan kesehatan menjadi tantangan tersendiridalam peningkatan mutu layanan bagi peserta JKN

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News