Pemerataan Akses Faskes jadi Tantangan Peningkatan Mutu Layanan Bagi Peserta JKN

Pemerataan Akses Faskes jadi Tantangan Peningkatan Mutu Layanan Bagi Peserta JKN
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti (tiga dari kanan) bersama Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dalam Pertemuan Nasional Fasilitas Kesehatan 2022 di Jakarta, Rabu (19/10). Foto: Dokumentasi Humas BPJS Kesehatan

“Dewan Pengawas bersama-sama dengan dreksi berupaya memastikan program JKN berjalan lebih baik," ujar Abdul Kadir.

Selain itu, lanjut dia, penguatan engagement dengan fasilitas kesehatan harus terus terjaga.

"Penerapan berbagai kebijakan ke depan diharapkan mampu mendongkrak mutu serta pemerataan akses layanan,” terangnya.

Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy yang dalam pertemuan tersebut bertindak sebagai keynote speech mengatakan, cakupan kepesertaan program JKN tersisa sekitar 10 persen lagi hingga mencapai UHC.

Menko Muhadjir menekankan tantangan yang ada saat ini adalah mengupayakan akses layanan kesehatan dapat dirasakan oleh semua peserta di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemerataan mutu.

“Mungkin dari sisi kepesertaan mungkin bisa dibilang berhasil, namun dalam hal akses layanan kesehatan masih terdapat ketimpangan antarwilayah," kata Menko Muhadjir.

Dia mengingatkan jangan sampai pemanfaatan pelayanan kesehatan bagi peserta, khususnya yang tidak mampu tidak terserap dengan baik, karena akses layanannya masih kurang atau timpang.

"Jangan sampai jaminan akan pembiayaan kesehatan yang baik ini hanya dinikmati oleh sekelompok orang saja,” tegasnya mengingatkan.

Akses dan kualitas layanan kesehatan menjadi tantangan tersendiridalam peningkatan mutu layanan bagi peserta JKN

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News