Pemerintah Australia Diminta Lebih Tegas Tangani Pelanggaran HAM dalam Industri Panel Surya di Tiongkok
Tapi Profesor Laura mengatakan, paparan industri tenaga surya terhadap kerja paksa baik secara langsung maupun tak langsung sangat jelas, dengan merujuk pada analisis terhadap dokumen, kontrak, dan situs website perusahaan Tiongkok.
"Salah satu alasan mengapa kerja paksa ini begitu terang benderang terjadi, yakni karena secara terbuka perusahaan terkait menyampaikan keterlibatan mereka dalam program kerja di wilayah itu," katanya.
"Siapa saja yang menolak berpartisipasi dalam transfer tenaga kerja atau program pengentasan kemiskinan yang dijalankan oleh negara akan dihukum. Jadi, sama dengan melanggar hukum bila tidak berpartisipasi," jelasnya.
Reaksi pemerintah Australia
Menteri Energi dan Pengurangan Emisi, Angus Taylor, menjelaskan bahwa "Saat membeli panel surya, warga Australia perlu yakin mereka akan mendapatkan apa yang mereka bayar".
"Pemerintah mendukung pengembangan kemampuan manufaktur domestik Australia di sektor panel surya melalui Strategi Manufaktur Modern," kata Menteri Angus.
Panel surya yang dijual di Australia harus disetujui oleh Dewan Energi Bersih dan memenuhi standar industri. Dewan ini juga belum menjawab pertanyaan dari ABC.
Senator independen Rex Patrick menyebut pemerintah harus berbuat lebih banyak dan menyusun UU untuk menghentikan impor produk apa pun yang terkait dengan kerja paksa.
"Jika panel surya dibuat dengan menggunakan tenaga kerja perbudakan, maka berdasarkan RUU yang telah lolos di Senat, produk tersebut tak akan diizinkan masuk ke Australia," kata Senator Rex.
Pemerintah Australia didesak untuk memastikan panel surya yang digunakan di negaranya bukan yang diproduksi di Xinjiang, Tiongkok, yang diduga melanggar hak asasi Muslim
- Dunia Hari Ini: Indonesia Kalah Melawan Irak Dalam Piala Asia U-23
- Orang Utan Sumatra, Hewan Liar yang Bisa Mengobati Dirinya Sendiri dengan Tanaman Obat
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh
- Dunia Hari Ini: Ratusan Ribu Buruh Indonesia Turun ke Jalan Rayakan May Day
- Dunia Hari Ini: Aktivitas Gunung Ruang Kembali Meningkat