Pemerintah Didorong Ganti Seluruh Pesawat Militer Bekas

Pemerintah Didorong Ganti Seluruh Pesawat Militer Bekas
Peswat Hercules C-130. Foto: ist

“Kalau pesawat (alutsista, Red) sekarang sudah tua, mau perang seperti apa. Kalau di TNI AD kan punya skill yang luar biasa. Kalau tidak punya pesawat, ya tidak punya kaki. Jadi ini pekerjaan rumah bagi panglima baru. Ini yang paling mendesak. Tidak boleh lagi bekas, hibah,” ujarnya.

Saat ditanya bagaimana dengan kecukupan anggaran, Muradi mengatakan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu telah menegaskan, berapapun yang diminta akan dipenuhi.

“Jadi sebenarnya dari segi anggaran, tidak ada masalah. Artinya. Bisa saja pengalihan anggaran misal waktu itu ada dana reboisasi CN 235, difungsikan ke alutsista baru,” ujarnya.

Sementara itu terkait dugaan pesawat Hercules yang jatuh membawa penumpang umum, Muradi menilai secara aturan sebenarnya tidak dibolehkan pesawat militer digunakan untuk komersial.

“Dalam tataran tertentu mungkin sah-sah saja. Karena Pesawat Hercules itu kan tiap minggu keliling. Misalnya, difungsikan sementara waktu sebagai pesawat sipil. Itu pernah terjadi di tahun 1940-1950-an. Atau bisa juga dimanfaatkan dalam kedaruratan. Misal membawa korban bencana dan lain sebagainya,” kata Muradi.

Namun begitu dalam hal ini, perlu diselidiki terlebih dahulu, apakah benar pesawat Hercules mengangkut penumpang sipil.

“Problemnya, kalau dikomersilkan, ini harus dikejar. Berarti ada kesalahan prosedur. Tapi memang saya pribadi memahami benar, karena pesawat itu tiap minggu keliling. Sampai ke Makassar bahkan hingga ke Papua,” ujarnya.(gir/jpnn)

 


JAKARTA - Ketua Pusat Studi Keamanan dan Politik Universitas Padjajaran (Unpad) Muradi mengaku, sejak beberapa waktu lalu telah sangat khawatir pesawat


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News