Pemerintah Diingatkan Awasi Penyaluran Dana Desa dan KUR

Pemerintah Diingatkan Awasi Penyaluran Dana Desa dan KUR
Jaga stabilitas ekonomi kerakyatan jelang Pemilu Damai. Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Pemuda Mandiri Peduli Rakyat Indonesia (PMPRI) mengapresiasi langkah pemerintah dalam meningkatkan anggaran Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Sebab, dengan peningkatan kredit yang dialokasikan kepada pengusaha mikro, diharapkan berdampak pada pertumbuhan perekonomian nasional.

Ketua Umum LSM PMPR Indonesia, Rohimat mengungkapkan peningkatan anggaran KUR di 2019 menjadi Rp140 triliun dari yang sebelumnya hanya Rp123 triliun merupakan bentuk keseriusan pemerintah dalam menghidupkan ekonomi mikro. Terlebih dengan suku bunga tetap hanya 7 % pertahun.

"Berdasarkan catatan pemerintah sendiri bahwa porsi penyaluran sebanyak 60 persen akan dioptimalkan untuk sektor produksi pertanian, perikanan, industri, konstruksi, dan jasa-jasa. Ini merupakan langkah tepat dalam menghidupkan kembali sektor riel," ungkap Rohimat, saat menggelar acara "Dialog Dukungan PMPRI Terhadap TNI Polri Dalam Mengawal Pemilu Damai Demi Terciptanya Stabilitas Ekonomi" di Bandung, Rabu (20/2).

Selain itu, PMPR Indonesia juga mendukung pemerintah dalam meningkatkan dana desa (DD). Karena, lanjut Rohimat, manfaat DD sangat efektif dalam pemerataan pembangunan infrastruktur di perdesaan.

"Kedua pos anggaran itu sangat setrategis sekali. Di mana KUR diperuntukan pada sektor ekonomi kerakyatan, sementara DD lebih difokuskan kepada pembangunan infrastruktur desa. Kalau ini terus dipertahankan, kedepannya tidak ada lagi ketimpangan ekonomi antara kota dan desa," tambah pria yang akrab disapa Kang Joker ini.

Kendati demikian, Rohimat juga mengingatkan agar pemerintah meningkatkan pengawasan penyaluran dana desa maupun penyaluran KUR. Karena kedua program tersebut sangat rentan dengan penyelewengan.

Menurutnya, dugaan penyelewengan itu bukan hanya dilakukan oleh oknum pegawai atau aparat desa.

Pemerintah diminta meningkatkan pengawasan penyaluran dana desa maupun penyaluran KUR karena kedua program tersebut sangat rentan dengan penyelewengan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News