Pemerintah Diminta Tata Mekanisme Pendidikan untuk Cegah Radikalisme
Atau sebagai hakim dalam menetapkan atau memutuskan suatu perkara dalam pengadilan yang kemudian jabat ini dikenal dengan istilah qadhi’.
“Sehingga perannya dalam hal menjaga dunia pendidikan dari faham radikalisme sangat penting. Dia juga harus bersinergi dengan keluarga dan sekolah,” katanya.
Menurutnya, pemerintah juga tak kalah penting dalam menjaga dan menata mekanisme pendidikan sehingga terhindar dari faham itu.
“Banyak hal yang harus dibenahi di dunia pendidikan. Semisal ajaran-ajaran agama Islam yang harus dijaga agar tetap pada koridor ajaran yang bisa diterima oleh agama Islam umumnya,” katanya.
Dia mengaku pernah mendapati sebuah sekolah cukup mentereng di Jakarta yang memutar film perjuangan masyarakat Palestina kemudian foto-foto yang memperlihatkan korban anak-anak yang berdarah.
“Itu disuguhkan di sekolah-sekolah dan itu harus segera diantisipasi oleh Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan. Tidak pada tempatnya hal-hal seperti ini disuguhkan ke anak-anak sekolah dasar. Karena itu kementerian terkait juga harus sinergi untuk melawan faham-faham radikal seperti ini,” katanya. (jos/jpnn)
JAKARTA- Ulama, keluarga dan institusi pendidikan harus saling bersinergi agar sekolah dan anak didiknya jauh dari faham berbau radikal. Tidak hanya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pertamina Goes to Campus 2024 Resmi Dibuka, ITB Dipilih sebagai Lokasi Pertama
- 200 Praja IPDN Masuk Latsitardanus XLIV, Rektor Hadi: Ikhlas & Tanggung Jawab
- Gelar IYSDGS 2024, Universitas Bakrie Dorong Anak-Anak Muda RI Lebih Banyak Aksi
- Fauzie Yusuf Siap Lakukan Pembenahan Kurikulum Universitas Jayabaya
- 25 PTN Buka Pendaftaran SMMPTN-Barat 2024, Kuota Banyak, Ada Kebijakan Baru
- Bicara di IYSDGS, Rektor UB Singgung Peran Kampus Bentuk Pemikiran tentang Keberlanjutan