Pemerintah Disarankan Rayu Arab Saudi untuk Tambah Kuota Haji

Pemerintah Disarankan Rayu Arab Saudi untuk Tambah Kuota Haji
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Iskan Qolba Lubis mengatakan, terbatasnya kuota haji Indonesia dibandingkan minat jemaah Indonesia membuat antrean keberangkatan kian panjang.

Bahkan menurut Iskan, daftar antrean sudah sampai 20 tahun ke depan. Menurutnya, penangkapan 177 jemaah haji di Manila karena menggunakan paspor Filipina hanya imbas buruknya pengelolaan di Indonesia.

"Untuk mengatasi persoalan tersebut, perlu solusi diplomatik pemerintah Indonesia kepada negara-negara tetangga yang kuota hajinya tersisa, sehingga Indonesia bisa memanfaatkan kuota yang tidak terserap tiap tahunnya itu," kata Iskan, di Jakarta, Kamis (25/8).

Kerja sama antara negara tetangga di kawasan Asean, lanjutnya, sangat memungkinkan. Setiap negara dapat saling mengisi kuota haji yang tidak terserap. "Lebih baik dilegalkan melalui kerja sama untuk meminimalisir kasus calon jemaah haji Indonesia yang menggunakan kuota milik negara lain," saran Iskan.

Selain kepada negara-negara Asean, wakil rakyat dari daerah pemilihan Sumatera Utara II itu berharap pemerintah dapat melakukan langkah-langkah diplomasi kepada Arab Saudi untuk mengusahakan penambahan kuota haji.

Menurutnya, posisi Indonesia selama ini masih terlihat lemah di mata Arab Saudi. Sebab, persentase kuota haji yang terbilang rendah dibanding jumlah penduduknya.

"Seharusnya, Indonesia sebagai pengirim jemaah haji terbanyak, bisa meminta kenaikan kuota haji per tahunnya. Sehingga antrean keberangkatan calon jemaah haji tidak terlalu lama seperti sekarang," imbuhnya. (fas/jpnn)


JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Iskan Qolba Lubis mengatakan, terbatasnya kuota haji Indonesia dibandingkan minat jemaah Indonesia membuat


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News