Pemerintah Dituntut Bekerja Ekstra Demi Pertumbuhan Ekonomi 5,3 Persen di 2023
“Terlihat dari inflasi yang terus menurun. Tahun depan (2023) bisa menyentuh angka 5,3 persen," kata Airlangga yang juga Ketum Golkar itu seusai mengunjungi Nongsa Digital Park (NDP) Nongsa, Kota Batam (4/11) lalu.
Bahkan, menurut Ketum Golkar itu, Indonesia dan negara Asia lainnya punya resiliensi jika resesi global terjadi pada 2023 mendatang.
Kemudian hari ini, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,72 persen pada kuartal III tahun 2022 secara year on year.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan di tengah kondisi global yang tidak menentu, kita masih bisa menjaga perekonomian kita.
BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2022 mencapai 5,72 persen secara tahunan (yoy).
Konsumsi Rumah Tangga
Sementara itu, Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2022 yang mencapai 5,72 persen membuat Indonesia unggul dari China, AS, dan Eropa.
Herry juga membeberkan sejumlah analisis yang membuat ekonomi Indonesia mampu bertumbuh dan bertahan di tengah prediksi ancaman resesi global yang mengganggu stabilitas.
Ekonom dari Bank Permata Joshua Pardede mengatakan pemerintah perlu usaha ekstra jika ingin mencapai pertumbuhan 5,3 persen di tahun depan.
- Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemerintah Harus Evaluasi Kegiatan Wisata Siswa
- Menko Airlangga: Kemungkinan Indonesia Resesi 1,5 Persen
- Triwulan I 2024, Ekonomi Provinsi Sumsel Tumbuh Sebegini
- Alvin Lim Minta Pemerintah Tinjau Ulang Penilaian Buruk ke Al-Zaytun
- Begini Efek Bansos terhadap Pertumbuhan Ekonomi
- Catatan Ketua MPR: Tetaplah Berhati-hati dan Bijaksana Mengelola Pertumbuhan Ekonomi