Pemerintah Gagal, Ribuan Tenaga Medis di Negara Ini Digaji Kubu Oposisi
jpnn.com, CARACAS - Ketidakmampuan pemerintahan Presiden Nicolas Maduro menyejahterakan tenaga medis Venezuela langsung dimanfaatkan pemimpin oposisi, Juan Guaido.
Guaido memberikan upah bulanan sebesar USD 100 (Rp 1,47 juta) kepada ribuan dokter dan perawat di negara Amerika Selatan tersebut.
"Mereka yang berpenghasilan 6 dan 8 dolar per bulan, sekarang punya rekening," kata Guaido dalam pesan melalui siaran media sosial.
Ironisnya, sumber pendanaan program bagi-bagi duit itu adalah uang milik rezim Maduro yang disita pemerintah Amerika Serikat.
Tim media Guaido menyebut bahwa penerima perdana program itu adalah para pekerja medis di wilayah-wilayah yang paling parah terkena wabah COVID-19.
Program tersebut diharapkan dapat menjangkau sekitar 62.000 orang, dengan pembayaran melalui platform digital.
Pemerintahan Presiden Donald Trump tahun lalu menyatakan tidak mengakui pemerintahan Maduro, serta menyita dana milik Pemerintah Venezuela yang disimpan di rekening AS.
Pada Agustus, Kementerian Keuangan AS menyetujui penggunaan dana beku untuk membantu petugas medis Venezuela yang bekerja di garda terdepan melawan COVID-19 agar bertahan di tengah krisis ekonomi saat ini.
Ketika pemerintah tidak sanggup menyejahterakan tenaga medis, kubu oposisi terpaksa turun tangan
- Balas Dendam, Venezuela Larang Semua Penerbangan ke Argentina
- 77 Persen Tenaga Medis di Indonesia Perempuan, Sayang Perannya Masih di Bawah Pria
- Perluas Jangkauan Layanan, Kavacare Agresif Lakukan Rekrutmen
- Tinjau IHC Bali Internasional Hospital, Ini 3 Fokus Utama Menkes Budi Gunadi
- Dirut BPJS Kesehatan Beberkan Kesuksesan Program JKN di Vietnam, Luar Biasa
- 14 Tahun, Para Tenaga Kesehatan doctorSHARE Melayani Ratusan Ribu Masyarakat Kurang Mampu