Pemerintah Harus Gerak Cepat Antisipasi Dampak Terberat Penyebaran Virus Corona

Pemerintah Harus Gerak Cepat Antisipasi Dampak Terberat Penyebaran Virus Corona
Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati. Foto: Humas DPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Kurniasih Mufidayati meminta pemerintah bergerak cepat mengantisipasi kemungkinan terberat akibat virus corona di Indonesia.  Termasuk dampak terhadap ekonomi dan ketersediaan bahan pokok pangan.

Kurniasih menegaskan Indonesia harus belajar dari negara tetangga yang berhasil mencegah dampak buruk virus ini. "Jangan remehkan situasi yang ada di Indonesia," tegas Kurniasih, Senin (2/3).

Ia turut prihatin atas masuknya Indonesia menjadi negara positif Covid-19. Dugaaan negara-negara lain dan peneliti Harvard akhirnya terbukti hari ini.
"Semoga ini menjadi pelajaran bagi pemerintah," ujar politikus yang karib disapa Mufida itu.

Karena itu, Mufida meminta pemerintah melakukan langkah cepat terkait dua pasien positif virus corona itu. Pertama, lakukan tracking terhadap pihak kedua yang pernah berinteraksi langsung dengan kedua pasien ini. "Juga tracking pihak ketiga yang pernah berinteraksi dengan pihak kedua dan seterusnya," tuturnya.

Mufida juga menekankan agar ada penanganan serius terhadap dua pasien positif virus corona ini untuk bisa disembuhkan.

"Lakukan penanganan pasien, RS, tim medis dan semua yang pernah kontak dengan pasien, sesuai SOP WHO. Menginformasikan secara berkala update tentang perkembangan dua pasien dan subyek kontaknya secara transparan," tambahnya.

Sementara terhadap masyarakat luas, pemerintah diminta mencegah kepanikan dengan kegiatan layanan kesehatan seperti pemeriksaan deteksi dini Covid 19 secara gratis di semua puskesmas bagi rakyat yang merasakan adanya gejala awal Covid 19.

"Hendaknya pemerintah menyiapkan langkah taktis yang konkret secara serius untuk menangani pasien-pasien suspect dan positif covid-19 sesuai SOP WHO," tegas Mufida.

Pencegahan perluasan atau penularan covid-19 secara maksimal di seluruh pelosok Indonesia juga sebuah keharusan. Di antaranya dengan melakukan screening ulang semua pasien yang sudah suspect dan  dalam pengawasan agar ter-update kembali kondisi kesehatan semuanya. Pemerintah juga diminta memastikan  RS besar di semua provinsi siap dan siaga menjadi pasien rujukan pasien covid-19.

"Juga memastikan semua faskes siap tangani kasus Covid-19. Perlu cek ketersediaan alkes, jumlah SDM, ruangan sesuai standar, stok obat-obatan secara kualitas dan kuantitas," ujar Mufida.

Pengelolaan informasi secara berkala dan transparan perlu dilakukan, tetapi dengan tidak menimbulkan kepanikan tentang perkembangan covid-19 di Indonesia

"Simultan dengan itu, tingkatkan sosialisasi kepada seluruh masyarakat di semua pelosok, tentang informasi gejala, pencegahan, pola hidup sehat dan hal lain seputar covid-19," tambah Mufida.

Di seluruh tempat aktivitas keramaian masyarakat seperti sekolah, kampus, mall, bioskop dan lain-lain, Mufida menyarankan, pemerintah menyediakan pusat informasi Covid-19 disertai alat atau bahan pendukung pencegahan, seperti memperbanyak hand sanitizer di setiap sudut lokasi keramaian.

Pada intinya, Mufida meminta pemerintah menyiapkan antisipasi kondisi terberat karena covid-19. Termasuk dalam hal ini, menanggung anggaran semua penanganan pasien Covid-19, baik yang suspect maupun yang postif.

"Jangan abaikan pula perlunya mengantisipasi dampak ekonomi dan ketersediaan bahan pokok pangan di Indonesia akibat wabah virus corona ini," tegas Mufida.

Anggota Fraksi PKS itu meminta pemerintah juga harus menindak tegas pihak-pihak yang mencari untung di tengah kecemasan atas meluasnya wabah virus corona.

“Pihak-pihak tersebut antara lain, spekulan yang menimbun masker dan hand sanitizer serta menjualnya kembali dengan harga gila-gilaan," jelas dia.

Mufida menyoroti melonjaknya harga masker dan hand sanitizer di pasaran pasca-Presiden Joko Widodo mengumumkan 2 WNI positif terinfeksi virus corona atau Covid-19.

"Musibah ini, mari kita hadapi bersama-sama. Sebagaimana jiwa gotong royong bangsa Indonesia. Jangan ada yang mengambil untung dari derita sesama,” kata Mufida.

Ia menyatakan sebagaimana ramai diberitakan masker dan hand sanitizer jadi barang yang paling diburu masyarakat belakangan ini. Bahkan, stoknya di pasaran mulai menipis. Harga jual pun melonjak drastis hingga puluhan kali lipat dari biasanya.

Di Pasar Pramuka, Jakarta Pusat misalnya, harga per box masker, kemarin masih Rp 50 ribu. Harga itu sudah lebih tinggi dibanding sebelum ramai isu Covid-19. Namun, kata Mufida, hari ini harganya sudah melonjak jadi Rp 350 ribu per box.

“Bahkan, sampai ada yang mengambil keuntungan dengan membuat masker palsu yang tidak terjamin kebersihan dan keamanannya bagi kesehatan pengguna,” kata Mufida.(boy/jpnn)

Kurniasih Mufidayati meminta pemerintah bergerak cepat mengantisipasi kemungkinan terberat akibat virus corona di Indonesia.


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News