Pemerintah Harus Miliki Strategi Mumpuni Hadapi MEA
Rabu, 19 Oktober 2016 – 08:20 WIB

Peseta Focus Group Discussion (FGD) yang digelar DPP Partai Demokrat dan Friedrich-Naumann-Stiftung Untuk Kebebasan (FNF), Selasa (18/10) di Jakarta Pusat. FGD mengusung Tema “Masyarakat Ekonomi ASEAN: Globalisasi dan Budaya.†FOTO: Dok. PD
Menurut Ikhsan, ASEAN sebenarnya bermotif politik sejak berdiri. Konteks kerja sama pada bidang perdagangan, investasi, dan ketenagakerjaan sejak declare belum terimplementasi secara baik.
Pada aspek perdagangan, Harmonisasi tarif menjadi soal yang mana terkait kebijakan tarif atau terdapat proteksionisme. Pangsa pasar terbesar di dunia yaitu AS dan saat ini Export terbesar Indonesia pun ialah ke AS.
"Munculnya Fenomena Brexit seakan mempertanyakan regionalism dan bagaimana relevansinya. Menurut Stiglizt, globalisasi terjadi bukan dilihat pergerakan barang tetapi pergerakan orang. Globalisasi secara aspek budaya telah disalah-persepsikan,” kata Ikhsan.(fri/jpnn)
JAKARTA - Indonesia bisa menjadi negara yang lebih kompetitif terutama di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN). Untuk itu, pemerintah harus memiliki
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Bank Raya Bukukan Laba Bersih Rp 16,92 Miliar, Ini Penopangnya
- Al Hidayat Samsu MPR Sebut Rakyat Butuh Perlindungan Nyata di Tengah Gejolak Tarif AS
- Gelar Panen Raya di Purbalingga, BAZNAS Dorong Kemandirian Petani Mustahik
- Legislator Minta Bank Jatim Merebut Kembali Kepercayaan Nasabah
- BPS Akui Adanya Perlambatan Konsumsi Rumah Tangga
- Harga Emas Antam Hari Ini 6 Mei 2025 Melonjak, Cek Daftarnya