Pemerintah Harus Terbuka, Inovasi Produk Tembakau Alternatif tidak Boleh Dihambat

jpnn.com, JAKARTA - Pengembangan produk tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang dipanaskan tidak boleh dihambat. Pasalnya, pengembangan produk ini dinilai sebagai salah satu inovasi di bidang teknologi dan kesehatan publik yang didukung oleh berbagai penelitian ilmiah.
Pengamat Kebijakan Publik Adi Sastra Wijaya menjelaskan inovasi harus diapresiasi dan tidak boleh diatur terlalu ketat. Bahkan, pemerintah semestinya berani memberikan insentif baik dalam bentuk fiskal, seperti pengurangan pajak atau cukai, maupun insentif non-fiskal, seperti kemudahan pelayanan perizinan, kepabeanan, dan lainnya.
Berdasarkan penerapan metode pengurangan risiko pada tembakau, produk tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang dipanaskan, dapat digunakan sebagai solusi untuk mengatasi masalah rokok di Indonesia.
“Pemerintah harus terbuka dengan fakta ini,” tambah Adi.
Adi juga menegaskan bahwa tidak ada alasan bagi pemerintah untuk menghadang inovasi dari produk tembakau alternatif. Apalagi, hal tersebut turut membuka peluang lapangan kerja di negara ini.
“Terlebih lagi, bahan dasar dari produk tembakau alternatif, khususnya produk tembakau yang dipanaskan, masih berupa tembakau yang dapat dipasok oleh petani lokal,” kata Adi usai kegiatan Asia Harm Reduction Forum (AHRF) ke-3 di Seoul, Korea Selatan.
Adi menyarankan agar pemerintah bersama pihak swasta harus mendorong berbagai penelitian lokal berbasis ilmiah untuk memperkuat berbagai inovasi yang dapat mengurangi risiko kesehatan di masyarakat.
Hal ini karena jumlah perokok di Indonesia menempati urutan ketiga terbesar di dunia. Rokok juga merupakan penyebab tingginya penyakit berbahaya, seperti jantung, kanker, dan paru-paru.
Tidak ada alasan bagi pemerintah untuk menghadang inovasi dari produk tembakau alternatif. Apalagi, hal tersebut turut membuka peluang lapangan kerja di negara ini.
- BKC Ilegal Hasil Penindakan di 2024 Dimusnahkan Bea Cukai Sangatta, Sebegini Nilainya
- Bea Cukai Yogyakarta Edukasi Masyarakat Tentang Bahaya Rokok Ilegal Lewat Beringharjo
- Edukasi Penggunaan Produk Tembakau Alternatif Penting Dilakukan
- Eks Direktur WHO Sebut 3 Faktor Penghambat Turunnya Prevalensi Merokok di Indonesia
- GAPPRI Sarankan Lebih Baik Kampanye Edukasi Dibanding Pembatasan Penjualan Rokok
- Lewat Ekspansi Ekspor Produk Tembakau Inovatif, Sampoerna Dukung Pertumbuhan Ekonomi