Pemerintah Indonesia Minta Maaf Karena Aparat TNI Injak Kepala Seorang Warga Papua

Pernyataan Moeldoko juga menyebutkan warga Papua tersebut tidak bersenjata, tidak melakukan perlawanan dan telah diidentifikasi sebagai penyandang disabilitas.
Juru bicara TNI Angkatan Udara, Indan Gilang Buldansyah mengatakan kedua prajurit tersebut akan diajukan ke pengadilan militer.
Tahun lalu, para aktivis hak asasi manusia di Papua mengaku telah menjadi sasaran serangan online.
Salah satunya yaitu Victor Mambor, jurnalis Papua yang mengaku tak bisa mengakses akun Twitter-nya setelah mengunggah video insiden Merauke.
Pihak Twitter mengatakan akun Victor telah diretas.
Rekaman kejadian itu, yang dibagikan secara luas di jejaring sosial, kembali memicu tuduhan perlakuan rasis oleh aparat terhadap orang Papua.
Pengacara HAM Veronica Koman yang tinggal di Australia membuat perbandingan antara apa yang dialami Steven dengan warga kulit hitam Amerika George Floyd tahun lalu.
George tewas di tangan aparat polisi, kemudian memicu protes di seluruh penjuru dunia.
Pemerintah Indonesia menyatakan permintaan maaf atas tindakan dua aparat TNI yang menggunakan
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- Dukungan PT Advance Medicare Corpora Wujudkan Pelayanan Medis THT di Sorong
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya