Pemerintah Kekurangan Ribuan Petugas Pengantar Kerja
Senin, 28 Maret 2011 – 18:08 WIB
JAKARTA — Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) mengaku kekurangan ribuan petugas Pengantar Kerja yang akan menjembatani pencari kerja dengan perusahaan yang membutuhkan. Dari data Kemenakertrans, pada akhir 2010 lalu hanya terdapat 440 petugas pengantar kerja di seluruh Indonesia. Padahal jumlah ideal yang dibutuhkan mencapai sekitar 3.000 orang. Menteri yang akrab disapa dengan panggilan Cak Imin itu menambahkan, berkurangnya jumlah petugas pengantar kerja juga disebabkan kurang berjalannya proses pengkaderan. Sebab, sebagian petugas pengantar kerja telah memasuki purnatugas atau diangkat menjadi pejabat struktural, atau dimutasi ke unit lain di luar bidang ketenagakerjaan.
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar mengatakan, salah satu penyebab minimnya jumlah petugas pengantar kerja karena kebijakan pemerintah daerah dalam era otonomi daerah. Menurutnya, sebelum otonomi daerah diberlakukan, jumlah pengantar kerja berjumlah 2.520 orang sehingga cukup untuk menjalankan fungsi-fungsinya untuk mengurangi pengangguran di daerah.
Baca Juga:
“Peranan petugas pengantar kerja sangat dibutuhkan sebagai jembatan atau penghubung antara para pencari kerja dengan perusahaan yang membutuhkan. Salah satu tugasnya adalah memberikan pelayanan informasi pasar kerja sesuai dengan supply and demand kebutuhan tenaga kerja yang ada di daerah,” terang Muhaimin di Gedung Kemenakertrans, Jakarta, Senin (28/3).
Baca Juga:
JAKARTA — Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) mengaku kekurangan ribuan petugas Pengantar Kerja yang akan menjembatani
BERITA TERKAIT
- Pakar Hukum Bilang Begini Soal Jaksa Berperan Jadi Penyidik Kasus Tipikor
- Thariq Halilintar Turut Meriahkan Pameran UMKM Amanah di Suzuya Mall Aceh
- Heboh Densus 88 Menguntit Jampidsus, TNI Buka Suara soal Polisi Militer di Kejagung
- Kemlu Sebut Tidak Ada WNI jadi Korban Longsor di Papua Nugini
- Tingkatkan Produksi Padi, Pemprov Sumsel Segera Optimalisasi Lahan Rawa
- BBPOM Sebut Bromat Berlebih pada AMDK Bahayakan Kesehatan