Pemerintah Kewalahan Atasi Varian Delta, Relawan di Thailand Mengatakan Keadaan Masih Akan Memburuk

"Saya percaya ini baru permulaan, karena perang yang sesungguhnya masih akan terjadi."
Thailand kewalahan atasi varian Delta
Sebelumnya Thailand banyak dipuji sebagai salah satu negara yang berhasil menangani pandemi COVID-19 sampai kemudian terjadi gelombang ketiga penularan di awal April.
Sekarang Thailand menjadi salah satu negara ASEAN dengan jumlah kasus tinggi dan sudah melebihi angka 1 juta kasus. Lebih dari 9.000 orang meninggal dunia akibat COVID-19 di Thailand.
Angka kasus harian sudah stabil selama sepekan terakhir. Namun pemerintah mengatakan, walaupun ini kabar baik, mereka masih mengkhawatirkan jumlah kematian yang tetap tinggi.
Di ibu kota Bangkok angka kasus harian mencapai 4.000 di tengah terus merebaknya varian Delta.
Virus ini menyebar dengan cepat lewat rumah tangga yang jumlah anggota keluarganya banyak yang tinggal di kawasan permukiman padat penduduk, di pasar-pasar dan juga di asrama pekerja bangunan.
Meski ribuan orang sembuh setiap harinya, rumah sakit, rumah sakit darurat, serta hotel medis tetap terisi penuh, dan ventilator langka.
"Susah sekali bagi warga untuk menembus layanan hotline milik pemerintah untuk mendapatkan tempat di rumah sakit," kata Laungprasert kepada ABC.
Meningkatnya kasus COVID-19 akibat varian Delta di Thailand membuat sistem layanan kesehatan negeri itu kewalahan, sementara sekelompok relawan berusaha membantu menangani pasien positif yang dirawat di rumah
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya
- Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2SR Mengguncang Turkiye, 150 Warga Luka-luka