Pemerintah Matangkan Skema Revitalisasi Industri Gula

Pemerintah Matangkan Skema Revitalisasi Industri Gula
Pemerintah Matangkan Skema Revitalisasi Industri Gula
JAKARTA - Untuk meningkatkan produksi gula dalam negeri, pemerintah terus mematangkan skema yang tepat untuk revitalisasi industri gula. Pembahasan mengenai ini, dibahas secara intensif antara pemerintah dengan DPR RI.

"Saat ini, di DPR sudah ada Panja Gula. Ini atas inisiatif dari DPR, untuk dapat menata kembali revitalisasi gula dan menata kembali perdagangan gula. Termasuk konsep untuk swasembada gula secara nasional,' ujar Menteri BUMN Mustafa Abu Bakar, kepada wartawan di Jakarta, Selasa (11/1).

Untuk menuju swasembada gula, kata Mustafa, tidak bisa hanya berhenti pada faktor produksi di petani saja. Tetapi juga harus memperhatikan proses pendukung di pabrik-pabrik gula, hingga pada penataan yang baik di pemasaran. "Semua proses membahas itu sedang berjalan. Saat ini beberapa BUMN yang menerima penugasan impor gula, masih bekerja dengan skema yang lama. Namun tentunya dengan perkembangan harga dunia, nantinya akan mempengaruhi kebutuhan lokal dari gula kita," ungkapnya.

Sementara itu, pada tahun ini pemerintah disebutkan akan melakukan revitalisasi industri gula pada PT Barata dan PT Boma Bisma Indra, untuk meningkatkan kemampuannya dalam memproduksi mesin peralatan pabrik gula di bidang foundry, metal working dan boiler. Pemerintah juga akan melakukan revitalisasi delapan pabrik gula (PG), yakni PG Merican, PG Semboro, PG Jatiroto, PG Takalar, PG Krebet Baru I, PG Krebet Baru II dan PG Candi Baru, melalui penyertaan modal negara (PMN). Begitu pula dengan revitalisasi 46 pabrik gula melalui program subsidi bunga.

JAKARTA - Untuk meningkatkan produksi gula dalam negeri, pemerintah terus mematangkan skema yang tepat untuk revitalisasi industri gula. Pembahasan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News