Pemerintah Mengimpor Beras Saat Musim Panen, Seorang Petani Bereaksi Begini
Sebelumnya Badan Pusat Statustik (BPS) merilis bahwa produksi beras pada tahun ini diperkirakan meningkat tinggi yakni sebesar 4,86 juta hektare atau naik sebesar 26,56 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Kenaikan terjadi karena panen raya di awal tahun, terutama di sejumlah daerah terus menunjukan tren positif.
Berdasarkan catatan BPS, pergerakan produksi beras tahun 2020 mencapai 54,65 juta ton. Angka ini masih lebih tinggi ketimbang angka tahun 2019 yang hanya mencapai 54,60 juta ton.
Adapun total luasan panen pada tahun 2020 mencapai 10,66 juta hektar dengan total produksi padi mencapai 54,65 juta ton (gabah kering giling).
Terpisah, Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri, Anang Widodo mengatakan bahwa saat ini wilayah Jawa Timur hampir merata memasuki masa panen raya.
Di Kediri, panen raya berlangsung dengan sangat baik.
“Jawa Timur merata masuk panen raya," tutupnya.
Sebagai informasi tambahan, berdasarkan laporan total stok beras Bulog pertanggal 3 Maret 2021 mencapai 870.421 ton.
Seorang petani di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat bereaksi keras terhadap kebijakan pemerintah memutuskan impor beras sebesar satu ton ketika petani sedang menghadapi panen raya.
- Jaring Potensi Petani Muda, Inilah 75 Nominee Young Ambassador Agriculture Pilihan Kementan
- Gelar Evaluasi dan Asistensi, Kementan Siap Kawal Program Wajib Tanam Bawang Putih
- Dambakan Keselarasan dengan Pusat, Petani Jateng Dukung Sudaryono Jadi Gubernur
- Presiden Jokowi Senang Produksi Jagung Meningkat di Sumbawa NTB
- Tinjau Panen Jagung Bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi: Semua Pihak Ambil Langkah
- Regenerasi Petani, Kementan Gelar Bootcamp di Bogor